Jakarta (ANTARA) - Beberapa negara Eropa telah menyarankan warganya untuk meninggalkan Lebanon dan menghindari bepergian ke negara tersebut di tengah meningkatnya ketegangan regional.
"Dalam konteks keamanan yang sangat tidak stabil, kami sekali lagi meminta perhatian warga negara Prancis, terutama mereka yang melintas, bahwa penerbangan komersial langsung dengan rute transit ke Prancis masih tersedia, dan kami menyarankan mereka untuk membuat penyesuaian sekarang agar dapat meninggalkan Lebanon sesegera mungkin," ujar Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis pada Minggu (4/8).
Air France dan Transavia France telah memutuskan untuk memperpanjang penangguhan penerbangan mereka ke Beirut setidaknya hingga Kamis (8/8).
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman pada akhir bulan lalu kembali menyerukan imbauan darurat agar seluruh warga Jerman meninggalkan Lebanon. Sejak saat itu, 500 orang telah tercatat dalam daftar kesiapsiagaan krisis, dengan saat ini total 1.800 warga Jerman telah terdaftar.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belanda telah mengeluarkan peringatan perjalanan merah untuk Lebanon, dan menyarankan agar warga negara Belanda menghindari bepergian ke negara tersebut.
Garis-garis asap terlihat saat sistem anti-rudal mencegat roket yang diluncurkan dari Lebanon, seperti yang terlihat dari Kiryat Shmona, Israel utara, pada 6 Agustus 2024. (Xinhua/HO-JINI Ayal Margolin)
Kementerian Luar Negeri Polandia juga telah menyarankan warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan serupa. Pada Jumat (2/8) pekan lalu, maskapai penerbangan Polandia, LOT, mengumumkan bahwa pihaknya telah membatalkan delapan penerbangan dari Warsawa ke Lebanon dan Israel, begitu pula dengan penerbangan pulang
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Eropa Kroasia pada Senin (5/8) mengimbau warga negara Kroasia yang berada di Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut, menurut sebuah pernyataan di platform media sosial X.
Kementerian Luar Negeri Slovenia juga menyarankan warganya yang berada di Lebanon untuk meninggalkan negara itu.
Norwegia dan Swedia juga telah mendesak warganya agar meninggalkan Lebanon, sementara anjuran perjalanan (travel advisory) Finlandia saat ini untuk Lebanon menyarankan agar menghindari semua perjalanan.
Berita Lainnya
Milan ditundukkan Liverpool, Bayers Muenchen sembilan gol di Liga Champions
18 September 2024 11:12 WIB
Menpora terus kawal naturalisasi Eliano-Mees setelah Komisi III DPR setuju
18 September 2024 11:04 WIB
Kylian Mbappe bawa Real Madrid menang di Liga Champions, Sporting tundukkan Lille
18 September 2024 10:59 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia diprediksi variatif di tengah "wait and see" kebijakan The Fed
18 September 2024 10:51 WIB
BRK Syariah dan BPDRaya kolaborasi permudah transaksi pembayaran SIPLah
18 September 2024 10:36 WIB
RAPP dampingi Rawang Kao menjadi Sentra Pisang Barangan secara berkelanjutan
18 September 2024 10:23 WIB
Kemenag: Indonesia perkuat kerja sama sertifikasi halal di Eropa
18 September 2024 10:17 WIB
Pemerintah menyerap dana Rp22 triliun dari lelang tujuh seri SUN pada 17 September
17 September 2024 17:05 WIB