Kuala Lumpur, (Antarariau.com) - Sebuah kapal tanker minyak diesel Thailand dengan 14 anggota awak dalam perjalanan dari Singapura ke Indonesia diyakini telah dibajak, kata Biro Maritim Internasional (IMB) Sabtu, kasus besar kedua dalam beberapa bulan di salah satu perairan tersibuk di dunia.
"Ini bisa menjadi pembajakan. Kami telah mengirim sinyal untuk kapal-kapal di daerah itu untuk berhati-hati dan pihak berwenang telah waspada," kata Noel Choong, kepala Pusat Pelaporan Perompakan IMB yang berbasis di Kuala Lumpur kepada Reuters, Sabtu.
Pihak berwenang kehilangan kontak dengan MT Orapin 4 setelah berangkat dari terminal di Singapura pada 27 Mei, menurut sebuah melaporkan dengan IMB.
Tanker tersebut menuju Pontianak, Indonesia.
Perompak menyerbu kapal tanker di lepas pantai Malaysia pada akhir April, mengambil tiga juta liter solar dari kapal tanker.
Pembajakan tanker sebelumnya dan pencurian kargo telah terjadi lebih dekat ke Singapura, dengan lima insiden terjadi antara tahun 2011-2013, menurut badan pemerintah-ke-pemerintah, Perjanjian Kerja sama Regional tentang Pemberantasan Pembajakan dan Perampokan Bersenjata terhadap Kapal-Kapal di Asia (ReCAAP).
Ada delapan serangan bersenjata di Selat Malaka dan sekitar Singapura pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan satu pada periode yang sama tahun lalu, kata ReCAAP yang bermarkas di Singapura, meskipun sebagian besar pencurian kecil.
Berita Lainnya
PBB: Proses pemindahan minyak dari kapal tanker di pantai Yaman pekan depan
11 July 2023 12:34 WIB
Bakamla menangkap sebuah kapal tanker penyelundup minyak ilegal
27 August 2022 12:50 WIB
Minyak mentah naik di perdagangan Asia pascaserangan tanker di Timur Tengah
17 June 2019 9:32 WIB
Sedikitnya 55 orang tewas akibat ledakan tanker minyak di Niger
07 May 2019 12:07 WIB
Arab Saudi bantu tanker minyak Iran alami kerusakan di Laut Merah
02 May 2019 15:24 WIB
Produksi Minyak Mentah Riau
12 January 2019 7:47 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB