Presiden Jokowi terima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar di Istana Merdeka

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Jokowi

Presiden Jokowi terima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar di Istana Merdeka

Presiden Jomo Widodo menyaksikan penandatanganan buku tamu yang dilakukan Grand Syekh Universitas Al-Azhar as-Syarif, Kairo, Mesir, Ahmed Al Tayeb menjelang pertemuan tertutup di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (9/7/2024). (ANTARA/Andi Firdaus.)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Grand Syekh Universitas Al-Azhar as-Syarif, Kairo, Mesir, Ahmed Al Tayeb, di Istana Merdeka Jakarta, Selasa siang.

Ketibaan Ahmed Al Tayeb di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 11.00 WIB, disambut langsung oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Usai disambut dengan prosesi kedatangan tamu negara, Presiden Jokowi bersama Ahmed Al Tayeb berpose di hadapan wartawan dan berlanjut pada pengisian buku tamu.

Presiden pun melanjutkan tahapan pertemuan itu dengan mempersilakan Ahmed Al Tayeb beserta rombongan memasuki ruang pertemuan.

Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb tiba di Indonesia, Senin (8/7) sore. Ketibaannya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, disambut oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama (1998) M Quraish Shihab, Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno, serta Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman dan Wibowo Prasetyo.

Ahmed Al Tayeb tercatat tiga kali berkunjung ke Indonesia dalam satu dekade terakhir. Dua kunjungan pertama berlangsung pada 2016 dan 2018.

Pada kunjungan kali ketiga ini, Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) itu dijadwalkan berada di Indonesia selama empat hari, mulai 8 hingga 11 Juli 2024.

Selama di Indonesia, Grand Syekh Al Azhar dijadwalkan mengisi Kuliah Umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Imam Akbar Ahmed Al Tayeb juga mengadakan diskusi bersama para tokoh lintas agama, serta bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Pusat Studi Al-Qur’an.

Hadir juga, Duta Besar Mesir HE Yaser Asheemy, serta beberapa tokoh Mesir, antara lain Sahar Nasr (Penasihat Grand Syeikh dan CEO Bayt Zakat Al-Azhar), Nahla al-Shaedi (Kepala Markaz Tathwir dan Penasihat GSA Urusan Mahasiswa Asing).

Dilansir dari keterangan resmi Kementerian Agama, Menag Yaqut Cholil Qoumas berharap kunjungan Grand Syekh Al Azhar akan memberi inspirasi tentang pemahaman, pengamalan, dan pengalaman terkait moderasi beragama yang selama ini menjadi fokus dari Universitas Al Azhar.

"Kita tahu bahwa Al Azhar selama ini sangat konsern pada moderasi beragama. Saya kira kedatangan ini juga akan sangat menginspirasi bagi kita semua, dalam berbangsa dan juga beragama. Karena kita tahu wasatiah atau moderasi beragama itu sangat penting bagi kehidupan beragama serta kesatuan bangsa kita," katanya.

Menurut Yaqut Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, memiliki latar belakang warga yang sangat beragam. Jika tidak dikelola dengan baik, keragaman ini juga rentan akan gesekan.

"Moderasi beragama sangat penting, karena kita ini sangat beragam baik agama, suku, maupun kulturnya," katanya.

Baca juga: Raih 11 kali opini WTP, Bupati Bengkalis minta pengelolaan keuangan lebih baik

Baca juga: Presiden Jokowi kumpulkan para menteri bahas kebijakan GBT