Jakarta (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Injourney Tourism Development Corporation/ITDC) bersinergi dengan PT Pelita Air Service dalam penyediaan tiket penerbangan untuk korporasi sebagai upaya efisiensi perusahaan.
Direktur Operasi ITDC Troy Reza Warokka mengatakan, kebutuhan penggunaan pesawat dari ITDC Group cukup tinggi, baik dari jajaran direksi hingga karyawan mengingat kantor pusatnya berada di Nusa Dua, Bali.
"Sebagai perusahaan BUMN kami harus mencari langkah-langkah efisiensi. Nah langkah efisiensi itu salah satunya adalah penggunaan maskapai penerbangan dan salah satu yang kami anggap baik adalah Pelita," ujar Troy dalam penandatanganan kerja sama antara ITDC dan Pelita Air di Jakarta, Senin.
Troy menyampaikan, kerja sama kedua perusahaan BUMN ini berupa potongan harga bagi seluruh karyawan ITDC Group.
Menurut Troy, kerja sama ini tak hanya sekadar langkah efisiensi tetapi juga dapat mendukung konektivitas pengembangan pariwisata yang dikelola oleh ITDC seperti Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Golo Mori di Nusa Tenggara Timur.
"Intinya kami melakukan langkah konkret dalam bentuk sinergi BUMN, karena prinsipnya apa yang bisa kami lakukan, apa yang bisa kami efisiensikan dengan cepat, itu kita jalankan. Kami berharap bahwa konektivitas ini bisa mendukung salah satu pengembangan kawasan pariwisata di ITDC," kata Troy.
Sementara itu, Direktur Niaga PT Pelita Air Service Asa Perkasa mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat mendukung aktivitas bisnis ITDC.
Menurut Asa, pemberian diskon harga tiket akan menjadi penghematan biaya bagi perusahaan, sehingga terjadi efisiensi untuk biaya perjalanan dinas.
Asa menyampaikan, kerja sama terkait penyediaan tiket pesawat bagi korporasi juga terbuka untuk BUMN lain dan juga swasta. Menurutnya, ITDC merupakan sebuah pembuka untuk disusul oleh perusahaan plat merah lainnya.
"Di luar Pertamina kami juga sudah ada seperti ada industri yang bukan BUMN, tapi untuk yang BUMN, ITDC termasuk yang duluan nih untuk jalan sama kami. Kami harapkan nanti yang lain juga segera menyusul ikut kami," kata Asa.
Baca juga: Kemenhub temukan tiga maskapai penerbangan langgar batas atas harga tiket
Baca juga: Menhub Budi Karya dukung inovasi maskapai untuk stabilkan harga tiket