Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) memanfaatkan lahan-lahan kosong di wilayahnya untuk bertanam bibit sayuran dan buah-buahan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan.
"Tentunya kami terus menggencarkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong yang memungkinkan," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat Penty Yunesi Pudyastuti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Penty menjelaskan kondisi pangan di Jakarta Pusat masih aman terkendali. Ketersediaan pangan yang dihasilkan warga di pekarangan sudah mencukupi.
Hal ini dengan mengoptimalkan lahan pekarangan, gang hijau, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), berkebun di atap bangunan, dan lain sebagainya.
"Kita bisa tanam sayuran umur pendek seperti kangkung, bayam secara konvensional maupun hidroponik. Lalu juga buah-buahan musim seperti melon yang ada di Menteng, anggur ada di Senen, dan lainnya," ujar Penty.
Salah satu contoh pemanfaatan lahan kosong sebagai ketahanan pangan yakni penataan lahan kosong di belakang area RPTRA Harapan Mulya dengan luas kurang lebih 300 meter persegi yang dilakukan jajaran Kelurahan Harapan Mulya.
Lurah Harapan Mulya M Faozi mengatakan taman yang dikelola ini menjadi tempat informasi bagi anak-anak PAUD yang sering berkunjung ke RPTRA dengan mengenal tanaman obat keluarga (toga) dan tanaman produktif yang perlahan telah tumbuh subur.
"Selain itu, juga menjadi tempat ketahanan pangan bagi warga sekitar. Karena jika panen warga juga mendapatkan manfaatnya," kata Faozi.
Berawal dari ide Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Harapan Mulya yang dibantu oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), terlihat pagar di kawasan tersebut sudah dicat, tembok sudah dilukis mural, kangkung, bayam, jagung, dan pakcoi serta buah melon juga sudah tumbuh sehat. Lalu ada pula kolam ikan nila yang telah terisi penuh.
Faozi mengimbau warga dan anak-anak untuk dapat menjaga lahan yang telah ditata ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Harapnya Mulya Musa menyebut, taman ini nantinya akan menjadi kawasan unggulan di RPTRA Harapan Mulya karena bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat termasuk binaan dari Kelompok Kegiatan (Poktan) 3 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Semua ada di taman ini dari protein hewani dan maupun nabati, sehingga dapat mencegah stunting di wilayah Kelurahan Harapan Mulya ke depannya," ucap Musa.
Menurut Musa lahan ini merupakan program yang dinamakan Harmul Eco-village yang sudah berbasis android dengan mengintegrasikan pengelolaan sampah dan ketahanan pangan.
"Pengelolaan sampah itu dimulai dari bank sampah lalu pakai larva maggot. Sampah itu diolah bisa menjadi pupuk dan maggot bisa buat pakan ikan. Ini yang diterapkan pada penataan kawasan di area RPTRA Harapan Mulya. Apa yang telah kami lakukan bisa dipelajari dengan mendownload aplikasi Harmul Eco-village," jelas Musa.
Baca juga: Jelang Idul Adha 1445 H, Jakbar pantau keamanan pangan di sejumlah pasar
Baca juga: Pemkab Pelalawan tingkatkan swasembada pangan dengan padi IP 200
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB