Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk menilai bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global.
Meskipun masih memerlukan riset yang mendalam, ia menjelaskan bahwa PLTS mempunyai potensi sebagai penyumbang energi baru terbarukan (EBT) yang lebih murah serta efektif untuk proses desalinasi air laut guna menyediakan air bersih.
“Kami terus melakukan terobosan dalam efisiensi desalinasi, dan saya rasa kami sudah melakukannya. Kita mempunyai masa depan air yang baik, dan saya pikir masa depan energi berkelanjutan yang baik juga ada di depan kita," kata Elon Musk saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin
Desalinasi sendiri merupakan proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga air tersebut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi masyarakat. Proses desalinasi sebelumnya dinilai sebagai proses yang membutuhkan energi dan mahal. Namun proses tersebut, menurut Elon Musk, dapat diterapkan dengan efektif dan murah apabila memanfaatkan energi matahari.
Ia mengungkapkan bahwa harga baterai untuk menyimpan energi juga turun drastis. Biaya penyimpanan listrik dengan baterai telah turun 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Elon Musk merinci, PLTS dapat menghasilkan sekitar satu gigawatt (GW) per kilometer (km) persegi yang didapat dari sinar radiasi matahari di permukaan.
“Namun tentu matahari tidak bersinar sepanjang waktu. Jadi ketika Anda menjaring semuanya, berapa banyak energi per hari yang dihasilkan satu kilometer persegi? Kira-kira satu gigawatt per kilometer persegi, per hari. Itu merupakan jumlah yang cukup banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga memberikan analogi lain bahwa sebagian panas matahari yang didapat dari gurun Sahara, mempunyai potensi untuk menghasilkan listrik untuk seluruh wilayah Eropa. Namun, besarnya tenaga surya yang tersedia seringkali kurang dipahami dengan baik. Padahal, menurutnya, perhitungannya sangat jelas.
Oleh karena itu, pemanfaatan energi tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk menyediakan ketersediaan air bersih di seluruh dunia.
“Desalinasi, seperti yang telah diketahui oleh sebagian besar orang, kini menjadi sangat murah. Memang benar, ketersediaan air bersih hanyalah soal energi dan pengangkutan air,” tutupnya.
Baca juga: DPR: WWF Bali kesempatan parlemen mobilisasi tindakan terhadap air demi kemakmuran global
Baca juga: Indonesia akan berikan contoh konkret dalam pengelolaan air di WWF 2024
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto tiba di Abu Dhabi dan sempat dikawal pesawat tempur
23 November 2024 16:52 WIB
Bawaslu ingatkan pukul 00.00 malam ini alat peraga kampanye mulai ditertibkan
23 November 2024 16:36 WIB
Bappenas targetkan pertumbuhan ekonomi menyasar ke kelompok bawah
23 November 2024 16:20 WIB
Masa kampanye berakhir, Risma-Gus Hans sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jatim
23 November 2024 16:08 WIB
Begini upaya Lampung untuk mendukung program swasembada pangan nasional
23 November 2024 15:59 WIB
Pengamat: TNI berperan penting dalam menciptakan suasana kondusif saat pilkada
23 November 2024 15:53 WIB
Menkes: Pemerintah fasilitasi masyarakat lakukan skrining awal penyakit kanker
23 November 2024 15:48 WIB
BBMKG sebut bibit siklon tropis terpantau di Samudera Hindia
23 November 2024 15:33 WIB