Kabul (ANTARA) - Sekitar 40.000 anak kehilangan rumah mereka di Provinsi Baghlan, Afghanistan, akibat hujan lebat dan banjir yang melanda provinsi itu dan wilayah lain pada Jumat (10/5) pekan lalu, kata badan amal global Save the Children pada Senin (13/5).
"Anak-anak merasa ketakutan. Banyak yang kehilangan segalanya, tidak hanya rumah mereka tetapi juga sekolah dan tempat bermain. Mereka kehilangan segala sesuatu yang mereka kenal. Mereka kehilangan semua rutinitasnya," kata Arshad Malik, country director badan amal tersebut di Afghanistan.
Lebih dari 330 orang tewas di seluruh negara yang terbelenggu kemiskinan tersebut, sebagian besar di Baghlan dan beberapa di provinsi Takhar, Badakhshan, dan Ghor, menurut kantor Program Pangan Dunia di Afghanistan dan pejabat setempat Afghanistan.
Organisasi-organisasi dunia dan pejabat Afghanistan telah memperingatkan tentang peningkatan angka kematian dan penyakit menular, terutama di kalangan anak-anak, pascabanjir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengatakan pihaknya telah mengirim delapan tim tanggap darurat ke wilayah yang terdampak banjir guna memantau risiko infeksi.
Afghanistan adalah salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Negara tersebut telah mengalami peningkatan kondisi cuaca ekstrem, termasuk banjir dan kekeringan, menurut pernyataan yang dirilis pada Minggu (12/5) oleh Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Kementerian PUPR lakukan normalisasi sungai di Sumbar pascabanjir bandang
Baca juga: 27 tewas, Nagari Bukik Batabuah wilayah terdampak banjir paling parah
Berita Lainnya
WALHI dorong pemerintah untuk optimalkan upaya pengurangan sampah
14 November 2024 17:02 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Italia harapkan agar hubungan dagang lebih baik dengan Indonesia
14 November 2024 16:07 WIB
Madrasah akan ikuti kebijakan Kemendikdasmen soal mata pelajaran AI dan Coding
14 November 2024 16:01 WIB
Rusia akan respons penempatan pangkalan pertahanan Amerika Serikat di Polandia
14 November 2024 15:54 WIB
Pengamat nilai timnas Indonesia perlu kerja keras untuk imbangi Jepang
14 November 2024 15:46 WIB
Ahli BRIN imbau warga di pesisir waspadai banjir rob imbas fenomena "Supermoon"
14 November 2024 15:08 WIB
Bawaslu sebut tidak temukan dugaan pelanggaran pemilu di Kepulauan Seribu
14 November 2024 14:59 WIB