Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang suhu panas atau heatwave yang melanda kawasan Asia Selatan dalam sepekan terakhir tidak berdampak terhadap suhu di Sumatera Utara (Sumut).
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik menyikapi informasi yang beredar mengenai gelombang panas tersebut. Kami sarankan untuk mengkonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho, Kamis.
Secara karakteristik, lanjutnya, fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Sumut merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Semenjak pekan lalu hingga hari ini, kata dia, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas.
Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand, dan Laos, telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40derajat Celsius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan, dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayah mereka.
Suatu kondisi dikatakan terjadi gelombang panas, kata dia, apabila memenuhi dua hal yaitu secara karakteristik geografis dan secara indikator statistik suhu kejadian.
Gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan bumi bagian utara maupun di belahan bumi bagian selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Secara indikator statistik suhu kejadian (Menurut Badan Meteorologi Dunia /WMO), gelombang panas didefinisikan pada periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa, yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih dengan kenaikan suhu lima derajat Celsius dari rata rata klimatologis suhu maksimum di suatu lokasi.
Sedangkan wilayah Indonesia, menurut dia, tidak mengalami gelombang panas, karena berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan di kelilingi perairan yang luas. Begitu pula dengan Sumut yang diapit oleh Samudera Hindia Barat Sumatera dan Selat Malaka.
"Dalam sepekan terakhir, suhu maksimum di wilayah Sumut berkisar antara 34 - 37 derajat Celsius, yaitu sedikit di atas normal klimatologi dibandingkan tahun tahun sebelumnya," kata Hendro.
Baca juga: BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
Baca juga: PBB tingkatkan peringatan tentang dampak gelombang panas terhadap anak-anak
Berita Lainnya
Peduli pelaku UMKM di daerah, pemerintah daerah bersama OJK Riau dan BRK Syariah gelar Business Matching serta Literasi Keuangan
17 May 2024 10:11 WIB
Aktivitas naik, Badan Geologi Kemen ESDM perluas jarak bahaya Gunung Slamet
17 May 2024 10:07 WIB
Nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
17 May 2024 10:02 WIB
PTPN Group raih penghargaan BUMN Entrepreneurial Marketing Award kategori The Most Promising Company in Strategic Marketing
17 May 2024 9:58 WIB
Dewi Sandra berikan dukungan untuk Palestina di forum Brave Beauty Summit Qatar
16 May 2024 17:09 WIB
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
16 May 2024 16:57 WIB
Komang Ayu tuntaskan rubber game dan berhak maju ke perempat final Thailand Open
16 May 2024 16:53 WIB
BRK Syariah bahas sinergi dan optimalisasi keuangan melalui sukuk negara
16 May 2024 16:44 WIB