Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan Bisnis PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) Anggoro Kurnianto Widiawan menyampaikan tanggapan mengenai rencana penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) asing seperti Starlink beroperasi di Indonesia.
Ia mengemukakan bahwa sebagai bagian dari badan usaha milik negara, Telkomsat tetap teguh menempati posisi sebagai perusahaan yang melayani masyarakat dan akan berupaya sebaik mungkin dalam berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal konektivitas.
"Tujuan kami ialah untuk memberikan manfaat bagi banyak masyarakat, apapun infrastrukturnya. Kami sebagai perusahaan berusaha untuk seprofesional mungkin, baik dalam berkompetisi atau memberikan layanan," kata Anggoro di Jakarta, Senin (25/3).
Kehadiran ISP asing tentu akan menambah tantangan bagi Telkomsat, tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang harus dirisaukan menurut Anggoro.
Ia mengatakan bahwa kehadiran ISP asing justru dapat menjadi pemacu bagi para pelaku usaha untuk berkompetisi secara sehat.
Anggoro juga menyampaikan bahwa sebagai perusahaan lokal, Telkomsat tentunya lebih memahami permasalahan masyarakat dan solusi yang dibutuhkan dalam hal konektivitas.
"Jadi, hanya orang Indonesia yang tahu. Saya punya believe kalau kita bisa berusaha mencari positioning yang tepat, kita tinggal menggunakan itu. Karena kita tidak bisa mengendalikan sesuatu di luar kendali kita. Jadi kita fokus pada apa yang bisa dikendalikan," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi pada Kamis (21/3) mengemukakan adanya wacana perihal penyediaan layanan telekomunikasi berbasis satelit dari Starlink di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut dia, perusahaan Amerika Serikat itu aktif berkoordinasi dengan Direktorat Telekomunikasi untuk mempelajari kriteria dan persyaratan ISP bisa menghadirkan layanan di Indonesia.
"Prinsip Pemerintah Indonesia, kami tetap membuka bagi siapa pun untuk ikut dalam layanan, khususnya layanan telekomunikasi. Tapi yang pasti dia harus ikut, patuhi regulasi Indonesia. Misalnya NOC itu harus di Indonesia," katanya merujuk pada jaringan pusat operasi lokal (Network Operation Center/NOC).
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB