Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi terbaru menemukan bahwa mengonsumsi jumlah niacin yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Vitamin B3 atau niacin memiliki banyak fungsi, termasuk mengubah nutrisi menjadi energi, mensintesis kolesterol dan lemak, pembentukan dan perbaikan DNA, serta efek antioksidan. Selain itu, niacin berperan sebagai koenzim untuk lebih dari 400 enzim yang memfasilitasi berbagai reaksi.
Dikutip dari Medical Daily, Rabu, Niacin hadir secara alami dalam berbagai makanan seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan, serta dalam sereal yang diperkaya dan roti.
Pada kasus-kasus di mana individu tidak dapat mengatur kadar kolesterol mereka secara efektif melalui statin, diet, dan olahraga, suplemen niacin mungkin diresepkan sebagai bagian dari pengobatan kolesterol.
Asupan harian yang direkomendasikan dari niacin adalah 16 miligram (mg) sehari untuk pria dewasa dan untuk wanita dewasa yang tidak hamil, 14 mg sehari.
Menurut Dr. Stanley Hazen, salah satu penulis senior dari studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Medicine, sekitar 1 dari 4 orang dewasa di Amerika Serikat memiliki kadar niacin yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
"Orang rata-rata sebaiknya menghindari suplemen niacin sekarang karena kita memiliki alasan untuk percaya bahwa mengonsumsi terlalu banyak niacin berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular," kata Hazen.
Temuan ini muncul dari sebuah studi multi-bagian, di mana para peneliti awalnya menguji sampel darah puasa dari 1.162 pasien jantung untuk mengidentifikasi penanda umum dalam darah yang bisa mengungkapkan faktor risiko mereka.
Mereka kemudian mengidentifikasi zat 2PY dan 4PY dalam beberapa sampel darah yang terkait dengan niacin berlebihan.
Para peneliti mengamati bahwa keberadaan 4PY dan 2PY pada peserta memprediksi risiko masa depan mereka terhadap serangan jantung, stroke, dan kematian. Mereka terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular hingga dua kali lipat secara independen dari faktor risiko tradisional.
"Niacin, yang diperkaya dalam makanan pokok, berkontribusi pada sintesis NAD ‘nicotinamide adenine dinucleotide’ dan telah terbukti memicu peningkatan 2PY dan 4PY yang beredar ketika berlebihan, seperti ketika diberikan sebagai suplemen ‘over-the-counter’ atau sebagai agen farmakologis untuk menurunkan kolesterol," kata para peneliti.
Hasil tersebut divalidasi melalui dua studi tambahan, dengan data dari total gabungan 3.163 orang dewasa dengan baik penyakit jantung terkonfirmasi atau kasus yang dicurigai.
Selanjutnya, para peneliti melakukan studi pada tikus dan menemukan bahwa injeksi 4PY dan 2PY meningkatkan peradangan pada pembuluh darah tikus.
Namun, para peneliti masih harus menetapkan batasan yang jelas antara asupan niacin yang sehat dan berlebihan, penentuan yang mungkin datang dengan studi masa depan.
Baca juga: Hal yang bisa dilakukan untuk menolong pada penderita henti jantung
Baca juga: Waspada, Perempuan Juga Rentan Terkena Resiko Sakit jantung
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB