Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat ekonomi wilayahitu pada tahun 2023 tumbuh sebesar 4,21 persen dengan pertumbuhan terjadi pada seluruhlapangan usaha.
"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah bidang konstruksi sebesar 9,17 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 8,31 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 7,67 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.
Menurut Asep, untuk lapangan usaha industri pengolahan memiliki peran dominan tumbuh 3,63 persen. Sedangkan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta pertambangan dan penggalian masing-masing tumbuh sebesar 3,23 persen dan 2,52 persen.
Akan tetapi, katanya, struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2023 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 27,55 persen, diikuti oleh pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 26,30 persen.
"Bidang pertambangan dan penggalian berperan terhadap pertumbuhan ekonomi Riau adalah sebesar 19,78 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,26 persen dan konstruksi sebesar 9,69 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Riau mencapai 93,57 persen," katanya.
Sedangkan secara agregat, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatra tahun 2023 tumbuh sebesar 4,69 persen. Perekonomian seluruh provinsi di Sumatera mengalami pertumbuhan.
Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,20 persen, sedangkan Provinsi Riau mengalami pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 4,21 persen.
Jika ditinjau berdasarkan kontribusi PDRB dari tiap provinsi di wilayah regional Sumatra, maka Sumatra Utara dan Riau memiliki kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,25 persen dan 22,71 persen.
"Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan kontribusi terendah terhadap perekonomian Sumatera yaitu sebesar 2,14 persen," demikian Asep.