Sekjen PBB Antonio Guterres khawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, PBB, Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres khawatirkan meluasnya serangan militer Israel ke Rafah

Seorang anak laki-laki berlutut di dekat kuburan para korban tewas dalam konflik Hamas-Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada Selasa (30/1/2024). Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 26.751 orang, dan 65.636 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres menyatakan 'sangat' khawatir atas kemungkinan meluasnya serangan militer Israel ke wilayah Rafah di Jalur Gaza selatan, demikian menurut Stephane Dujarric, juru bicara Guterres pada Jumat.

"Kami telah melihat dampaknya terhadap warga sipil atas tindakan di Khan Youni, tidak hanya warga sipil tetapi juga dampaknya terhadap fasilitas kami ketika wilayah itu diserang."

"Jelas saja, sejak dimulainya serangan darat, banyak pergerakan warga menuju selatan," jelas ujarric kepada wartawan di New York.

Dia menambahkan bahwa terdapat populasi yang "lebih padat" di wilayah selatan dan orang-orang hidup dalam kondisi yang “mengerikan” di sana.

"Jadi hal ini sangat mengkhawatirkan," tambah dia.

Rafah saat ini menjadi tempat tinggal bagi separuh penduduk Gaza yang telah mengungsi akibat perang dan Rafah juga menjadi rute utama bantuan kemanusiaan bagi 2,2 juta orang yang sangat membutuhkan.

Israel telah membunuh lebih dari 27.000 orang di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Serangan militer tersebut telah menyebabkan pengungsian dan kehancuran massal serta menciptakan kondisi kelaparan.

Baca juga: Jepang ikuti Amerika Serikat hentikan dana untuk badan pengungsi Palestina

Baca juga: Proposal baru gencatan senjata telah ditawarkan ke Israel dan Hamas


Sumber: Anadolu