Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres menyatakan 'sangat' khawatir atas kemungkinan meluasnya serangan militer Israel ke wilayah Rafah di Jalur Gaza selatan, demikian menurut Stephane Dujarric, juru bicara Guterres pada Jumat.
"Kami telah melihat dampaknya terhadap warga sipil atas tindakan di Khan Youni, tidak hanya warga sipil tetapi juga dampaknya terhadap fasilitas kami ketika wilayah itu diserang."
"Jelas saja, sejak dimulainya serangan darat, banyak pergerakan warga menuju selatan," jelas ujarric kepada wartawan di New York.
Dia menambahkan bahwa terdapat populasi yang "lebih padat" di wilayah selatan dan orang-orang hidup dalam kondisi yang “mengerikan” di sana.
"Jadi hal ini sangat mengkhawatirkan," tambah dia.
Rafah saat ini menjadi tempat tinggal bagi separuh penduduk Gaza yang telah mengungsi akibat perang dan Rafah juga menjadi rute utama bantuan kemanusiaan bagi 2,2 juta orang yang sangat membutuhkan.
Israel telah membunuh lebih dari 27.000 orang di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Serangan militer tersebut telah menyebabkan pengungsian dan kehancuran massal serta menciptakan kondisi kelaparan.
Baca juga: Jepang ikuti Amerika Serikat hentikan dana untuk badan pengungsi Palestina
Baca juga: Proposal baru gencatan senjata telah ditawarkan ke Israel dan Hamas
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Grup idola IVE jadi grup perempuan ke-2 raih 1 juta penjualan album di Hanteo
02 May 2024 15:24 WIB
Risiko penggunaan vape sebagai rokok elektrik pada remaja
02 May 2024 15:02 WIB
Gunung Ruang punya potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai
02 May 2024 14:19 WIB
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Kemenpora gelar nobar galang dukungan untuk Garuda Muda agar lolos Olimpiade
02 May 2024 13:55 WIB
Seribu lebih wisatawan berkunjung ke Pulau Seribu saat libur Hari Buruh
02 May 2024 13:44 WIB
Presiden Jokowi sebut pilih saksikan laga Indonesia vs Irak di kamar
02 May 2024 13:36 WIB
Majelis Umum PBB dijadwalkan akan lanjutkan sidang darurat soal Timur Tengah
02 May 2024 13:09 WIB