Kawasan Industri Terbadu Batang catat pendapatan dari sewa lahan Rp966 miliar

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, KIT Batang

Kawasan Industri Terbadu Batang catat pendapatan dari sewa lahan Rp966 miliar

Pembangunan perusahaan di Grand Batang City Kawasan Industri Terpadu Batang. (ANTARA/Kutnadi)

Jakarta (ANTARA) - Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, atau dikenal Grand Batang City mencatat realisasi pendapatan dari sewa lahan pada fase kedua 2023 mencapai Rp966 miliar.

General Manager Business and Marketing Grand Batang City Angga Brahmana di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pendapatan dari sewa tanah ini merupakan pencapaian terbaik pada 2023.

"Dengan total luas lahan 107 hektare, Grand Batang City berhasil melampaui target penjualan (penyewaan) yang telah ditetapkan sehingga hal itu menciptakan dampak positif yang signifikan dalam sektor properti industri," katanya.

Prestasi ini tidak hanya mencerminkan dedikasi Grand Batang City dalam menyediakan ruang industri yang cerdas dan berkelanjutan namun juga menandai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan bisnis di wilayah Jawa Tengah.

Pada 2023 terdapat 4 tenant yang masuk ke Grand Batang City pada fase 2 yaitu PT Interskala Medika Solusindo, PT Wanxinda Batang Industry land Investment, PT Wanxinda Green Travel Industry Development, dan PT Xiang Jiang Group Indonesia.

Ia mengatakan pengembangan fase kedua dengan luas area yang mencapai 400 hektare menjadi bukti nyata dari komitmen Grand Batang City dalam memperluas dan meningkatkan kapasitasnya.

Proyek ini, kata dia, tidak hanya menarik perhatian namun juga mendapatkan respons positif dari investor yang tercermin dari jumlah penjualan tanah yang sudah mencapai angka signifikan.

Dengan demikian, Grand Batang City terus memperkuat posisinya sebagai destinasi investasi unggulan dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di sektor industri.

Dikatakan, minat yang sangat tinggi dari pihak investor dapat dilihat dari jumlah investasi yang terus meningkat di Grand Batang City.

"Bukti konkret dari kepercayaan investor ini tercermin pada tingginya take up rate di atas 100 hektare per tahun yang menunjukkan bahwa Grand Batang City mampu memberikan return on investment yang menarik," katanya.

Menurut dia, fakta ini mengindikasikan bahwa Grand Batang City bukan hanya menjadi pilihan investasi yang menjanjikan namun merupakan pilihan yang dianggap menguntungkan oleh para investor.

Grand Batang City berhasil meraih dukungan signifikan dalam pembangunan proyeknya, termasuk melalui berbagai bantuan dan support yang diberikan oleh pemerintah.

"Salah satu bentuk dukungan tersebut terlihat melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Proyek Strategis Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Progres Infrastruktur, khususnya terkait dengan pengembangan Grand Batang City," katanya.

Grand Batang City telah melengkapi infrastruktur dan fasilitas yang cukup seperti jaringan jalan kawasan, rumah susun, tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), bendung urang dan jaringan transmisi, reservoir, instalasi pengolah air, instalasi pengolahan air limbah, serta jaringan transmisi gas.

"Didesain dengan konsep Smart and Sustainable, Grand Batang City mengadopsi nilai-nilai nature, human, dan masa depan ekonomi berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Indonesia dan China dorong kerja sama melalui Kawasan Industri Terpadu

Baca juga: PP dukung pembangunan pabrik kaca Korsel di Kawasan Industri Terpadu Batang