Ramallah (ANTARA) - Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeinehpada Sabtu, menekankan bahwa sudah waktunya bagi Amerika Serikat untuk mengakui Negara Palestina dan bukan hanya berbicara tentang solusi dua negara.
Pernyataan Abu Rudeineh itu menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru yang menolak pembentukan negara Palestina,
Melalui siaran pers jubir itu menyatakan bahwa “Pemerintah Israel tidak tertarik pada perdamaian dan stabilitas dan terus menolak mengakui kenyataan bahwa perdamaian mustahil tercapai tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya berdasarkan perbatasan 4 Juni 1967."
Dia menunjukkan bahwa “resolusi Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB serta konsensus internasional telah memberi Palestina status negara pengamat di PBB. Bendera Palestina telah dikibarkan sejajar dengan bendera negara-negara lain yang telah mengakuinya".
“Rakyat Palestina enggan mengkompromikan hak-hak sah mereka, termasuk [hak mereka atas] Yerusalem dan sejumlah situs suci lainnya serta hak mereka atas pembentukan negara Palestina yang merdeka, tak peduli berapa lama prosesnya,” kata Abu Rudeineh menegaskan.
Berita Lainnya
Turki minta komunitas internasional untuk akui negara Palestina
22 April 2024 15:58 WIB
Barbados secara resmi akui Palestina sebagai negara
20 April 2024 16:47 WIB
Puluhan negara maksimalkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui koridor laut Siprus
22 March 2024 15:49 WIB
Jerman sebut satu-satunya jalan damai Israel-Palestina hanyalah solusi dua negara
18 March 2024 14:59 WIB
Menlu Riyad al-Maliki: Eropa harus akui negara Palestina untuk akhiri konflik
04 March 2024 15:50 WIB
PM Mohammad Shtayyeh desak Belanda untuk akui negara Palestina
26 January 2024 14:08 WIB
Turki tegaskan lagi solusi dua negara yang permanen dalam konflik Israel-Palestina
09 December 2023 11:46 WIB
Kolombia usulkan PBB agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka
14 November 2023 15:15 WIB