Volume kendaraan di Tol Trans Sumatera diperkirakan meningkat saat libur akhir tahun

id Arus lalulintas nataru,Nataru,Hutama Karya

Volume kendaraan di Tol Trans Sumatera diperkirakan meningkat saat libur akhir tahun

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro saat melakukan pengecekan kesiapan armada untuk pengamanan di Tol Pekanbaru-Bangkinang.(ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) memprediksikan lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatra akan mengalami peningkatan sebanyak 24 persen selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro di Tol Pekanbaru-Bangkinang, Jumat, menyebutkan pihaknya menaksir di libur Nataru jumlah kendaraan akan mencapai 1,23 juta kendaraan.

Adapun puncak arus lalulintas akan dimulai dua hari sebelum perayaan Natal, yaitu 23 Desember 2023. Sementara arus balik diperkirakan pada 30 Desember - 1 Januari 2024.

"Kita sudah memetakan ruas di Trans Sumatera. Diperkirakan meningkat 24 persen dari lalulintas normal. Normalnya 988 ribu," terangnya kepada awak media.

Jumlah ini juga mengalami peningkatan dibandingkan Nataru tahun lalu yang berjumlah 959 ribu kendaraan.

Dipaparkan Koentjoro, sekitar 71,8 ribu kendaraan akan melintas di Ruas Tol Pekanbaru - Bangkinang selama libur Nataru. Sedangkan untuk Ruas Tol Pekanbaru - Dumai menyentuh 321 ribu.

Menyikapi hal tersebut, dikatakan pihaknya telah menyiagakan hampir seribu personel gabungan dan 289 unit armada untuk melakukan pengamanan Nataru di Riau.

Hutama Karya juga menyiapkan sembilan rest area permanen serta tempat istirahat fungsional dari seluruh ruas jalur tol yang dikelolanya.

"Kita memiliki unit pengawalan tol untuk membantu mengarahkan apabila terjadi kendala bagi pengendara. Kita juga mendapat dukungan dari kepolisian setempat dengan unit Patroli Jalan Raya (PJR) yang sangat membantu apabila ada penegakan hukum," lanjutnya.

Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, Hutama Karya juga melakukan penambahan rambu-rambu dan peringatan di sepanjang ruas jalan.

"Unit PJR juga memantau untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan micro sleep. Sebab di Tol Pekanbaru-Dumai terjadi cukup banyak kecelakaan karena micro sleep," urai Koentjoro.

Tambahnya, terkhusus di lokasi kritis, pihaknya juga telah mempersiapkan alat berat untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi, seperti tanah longsor.