Para juara Sea Games bertarung di Tour de Siak, pebalap lokal levelnya masih jauh

id Tour de Siak, juara sea games, pebalap sepeda lokal

Para juara Sea Games bertarung di Tour de Siak, pebalap lokal levelnya masih jauh

Juara Etape I Tour de Siak 2022 lalu, pebalap nasional Bernard Benyamin Van Aert. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Sejumlah pebalap Sepeda Juara South East Asian (SEA) Games bertarung pada ajang Tour de Siak (TDSi) ke-9 di Kabupaten Siak Provinsi Riau mulai dari atlet asal Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam, 2-4 Desember 2023.

Coach Nasional Dadang Haries Poernomo di Siak, Sabtu, mengatakan salah satunya atlet dari Indonesia, Terry Yudha Kusuma yang meraih medali emas pada Sea Games Kamboja lalu. Dia pada TDSi kali ini memperkuat tim Kelapa Gading Bikers dari Jakarta, Indonesia.

"Pebalap Malaysia ada juga yang Juara SEA games yang sekarang gabung di Nusantara Cycling Team. Pebalap dari Tim Singapura juga ada pebalap terbaiknya dan juara SEA Games," katanya.

Tak hanya itu, dari Indonesia yang ikut TDSi tercatat ada empat atlet yang sudah masuk pelatihan nasional untuk olimpiade. Keempatnya selain Terry Yudha, ada Yosandy Darmawan Utomo yang pada TDSi juga memperkuat Kelapa Gading Bikers.

Kemudian ada Muhammad Andi Royan dan Bernard Benyamin Van Aert yang pada gelaran ini memperkuat Mula Cycling Team. Bernard Benyamin Van Aert yang paling berprestasi ini pernah meraih juara kedua pada Kejuaraan Dunia.

Selain itu, lanjut Dadang, pebalap dari Vietnam dan Thailand serta Filipina merupakan juara pada negaranya masing-masing. Apalagi tim dari Korea Selatan menurutnya lebih baik lagi.

"Pebalap lain masih banyak di tim kontinental maupun nasional, dari tim kontinental saja ada delapan. Jadi kami berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Siak sudah menyediakan kompetisi," ujarnya.

Sementara itu untuk pebalaplokal Provinsi Riau maupun Siak tak ada yang mengikuti ajang balap sepeda ini. Race Director, Sindi Purnomo mengatakan pada iven ini diikuti oleh tim profesional yang memang mencari uang dengan balap sepeda.

"Sudah pernah kita berikan kesempatan kepada pebalap lokal untuk ikut, tapi ini level nya berbeda sehingga gapnya terlalu jauh. Juga seperti di Tour de Singkarak, jauh sekali," ungkapnya.