Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kampung Nelayan Modern di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, sebagai program hilirisasi untuk rantai pasok kebutuhan nasional dan global.
"Dengan mohon berkah dan anugerah Tuhan YME, pada pagi ini saya resmikan Kampung Nelayan Modern Desa Samber Binyeri, Biak, Papua," kata Presiden Jokowi yang diikuti melalui jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Kampung Nelayan tersebut terintegrasi dengan fasilitas ruang pendingin (cold storage) untuk menyimpan hasil tangkapan ikan. Selain itu juga terdapat pabrik produksi es.
Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu juga menyediakan bengkel untuk kebutuhan perbaikan kapal maupun mesin kapal nelayan berikut integrasi dengan kawasan wisata.
Pada kesempatan itu Presiden menitipkan agar fasilitas yang kini tersedia dioptimalkan untuk kebutuhan hilirisasi sehingga Kampung Nelayan Biak bisa masuk ke rantai pasok nasional dan global.
"Saya titip juga agar hasil yang sudah didapatkan oleh para nelayan ini harus terus didorong untuk melakukan hilirisasi dan kita harapkan di kampung nelayan ini nanti bisa masuk ke rantai pasok nasional, masuk rantai pasok global, sehingga betul-betul apa yang kita bangun ada manfaatnya," katanya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat beserta otoritas setempat agar merawat seluruh fasilitas yang ada di kampung tersebut.
"Tapi saya sekali lagi ingatkan membangun lebih mudah, merawat dan memelihara yang biasanya kita gagal," katanya.
Menurut Jokowi, pemberian cold storage untuk kebutuhan nelayan bukanlah kali pertama dilakukan di Tanah Papua. Ada banyak cold storage yang sudah dibangun tapi berhenti beroperasional karena masyarakat sekitar tak mampu membayar listrik.
"Dibangun bagus, tapi tidak bisa berjalan karena tata kelola yang tidak baik. Persiapan untuk manajemen yang baik, persiapan agar nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah lokasi yang bagus seperti ini jangan sampai gagal lagi," katanya.
Dikatakan Jokowi pendampingan teknis dan manajerial bagi masyarakat di Kampung Nelayan adalah hal penting untuk menjaga keberlangsungan sarana dan prasarana yang telah tersedia.
"Yang sangat sulit adalah manajemen dan memeliharanya, karena itu pengelolaan harus utuh terintegrasi berkesinambungan, tidak setengah-setengah, tidak hanya selesai di fasilitas tapi pendampingan tata kelola pendampingan manajemen itu sangat diperlukan," katanya.
Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar, Pj Sekda Provinsi Papua Derek Hegemur, dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
Baca juga: Presiden Joko Widodo disambut meriah oleh warga Biak
Baca juga: Presiden Jokowi lepas pengiriman 21 ton bantuan tahap kedua untuk Palestinac
Berita Lainnya
Lady Gaga dikabarkan akan tampil di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024
26 July 2024 17:01 WIB
Presiden Jokowi akan resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang
26 July 2024 16:49 WIB
Pengamat: Kepulauan Riau jadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia
26 July 2024 16:43 WIB
Indonesia dorong ASEAN-India perkuat kerja sama sektor pangan dan maritim
26 July 2024 16:33 WIB
Nilai tukar rupiah turun setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan AS
26 July 2024 16:25 WIB
Mendag Zulkifli Hasan sebut satgas temukan barang impor ilegal senilai Rp40 miliar
26 July 2024 16:14 WIB
Maroko laporkan 21 kematian yang disebabkan oleh gelombang panas
26 July 2024 15:55 WIB
Maskapai Garuda Indonesia-RS Mandaya jajaki kerja sama layanan kesehatan
26 July 2024 15:49 WIB