Korea Utara anggap Israel sebagai biang kerok pertumpahan darah di Gaza

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Korut

Korea Utara anggap Israel sebagai biang kerok pertumpahan darah di Gaza

Api dan asap muncul selama serangan udara Israel di tengah meningkat nya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan, Selasa (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/FOC/sa.)

Seoul (ANTARA) - Media Pemerintah Korea Utara pada Selasa menuding Israel sebagai biang yang menyebabkan pertumpahan darah di Gaza, sehingga untuk pertama kalinya memicu bentrok militer antara Israel dan kelompok Hamas.

Rodong Sinmun, yang menjadi media corong Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, menerbitkan artikel singkat tentang konflik itu dan korban jiwa dalam konflik tersebut.

"Masyarakat internasional menilai bentrok ini akibat aksi kriminal terus menerus Israel terhadap rakyat Palestina, dan jalan keluar mendasar adalah membangun negara Palestina merdeka," tulis surat kabar Korea Utara itu.

Kekerasan yang telah merenggut lebih dari 1.500 nyawa itu mendorong deklarasi dukungan internasional terhadap Israel dan seruan mengakhiri pertempuran serta perlindungan warga sipil setelah terjadi serangan dahsyat Hamas akhir pekan lalu.

Hamas mengancam akan mengeksekusi tawanan Israel setiap kali negara itu membom rumah warga Palestina, tanpa peringatan.

Ada kekhawatiran Israel melancarkan serangan darat dengan mengerahkan 300.000 tentara cadangan dan memblokade Gaza.

Media pemerintah Korea Utara sering kali menentang pandangan Barat, terutama Amerika Serikat, mengenai isu-isu internasional.

Pada Senin, media Pemerintah Korea Utara mengutuk "kekuatan musuh di dalam dan di luar Suriah" atas serangan pesawat tak berawak yang merenggut banyak korban di negara tersebut. Koran itu menyebut kejadian itu sebagai upaya teroris dalam menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Baca juga: Palestina berhak untuk pertahankan diri dari pendudukan Israel

Baca juga: Konflik dengan Hamas berlanjut, Kabinet Israel umumkan "keadaan perang"


Sumber: Reutes