Menlu Arab Saudi sebut keamanan regional perlu solusi adil untuk Palestina
PBB (ANTARA) - Sebuah solusi yang adil untuk isu Palestina sangat penting bagi stabilitas regional, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud dalam pidatonya dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-78 pada Sabtu (23/9).
"Stabilitas kawasan bertumpu pada solusi yang adil dan komprehensif bagi perjuangan Palestina ... dan pendirian sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," ujar sang Menlu.
Faisal menyampaikan kembali posisi negaranya dalam berbagai isu Timur Tengah, termasuk Yaman, mengatakan bahwa "inisiatif perdamaian" negaranya bertujuan untuk mengakhiri konflik di sana.
Keamanan dan stabilitas tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama dan koordinasi antarnegara untuk mencegah perlombaan senjata mendapatkan senjata destruktif, kata Faisal, yang juga mengecam semua tindakan sepihak yang melanggar hukum internasional.
Baca juga: PBB sebut sejumlah tren mengkhawatirkan terus berlanjut di wilayah Palestina
Baca juga: Palestina sambut baik atas penunjukan dubes Arab Saudi untuk negaranya
Pewarta: Xinhua
"Stabilitas kawasan bertumpu pada solusi yang adil dan komprehensif bagi perjuangan Palestina ... dan pendirian sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," ujar sang Menlu.
Faisal menyampaikan kembali posisi negaranya dalam berbagai isu Timur Tengah, termasuk Yaman, mengatakan bahwa "inisiatif perdamaian" negaranya bertujuan untuk mengakhiri konflik di sana.
Keamanan dan stabilitas tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama dan koordinasi antarnegara untuk mencegah perlombaan senjata mendapatkan senjata destruktif, kata Faisal, yang juga mengecam semua tindakan sepihak yang melanggar hukum internasional.
Baca juga: PBB sebut sejumlah tren mengkhawatirkan terus berlanjut di wilayah Palestina
Baca juga: Palestina sambut baik atas penunjukan dubes Arab Saudi untuk negaranya
Pewarta: Xinhua