Pekanbaru targetkan angka prevelansi stunting turun menjadi 10 persen

id Prevalensi stunting pekanbaru, stunting pekanbaru turun, pemkot Pekanbaru targetkan,Pekanbaru targetkan angka prevelansi

Pekanbaru targetkan angka prevelansi stunting turun menjadi 10 persen

Sekda Pekanbaru dan sejumlah kepala Dinas melakukan Deklarasi Gerakan Pencegahan Stunting di Pusat Kesehatan Masyarakat Sidomulyo Rawat Inap. (ANTARA/HO-Pemko Pekanbaru)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru menargetkan angka prevelansi stunting turun menjadi 10 persen pada tahun 2023 ini ditandai dengan melakukan Deklarasi Gerakan Pencegahan Stunting di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)Sidomulyo Rawat Inap.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Jumat mengatakan, pada 2022 lalu angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru mencapai 18,8 persen. Adanya deklarasi ini sebagai upaya bersama menyelesaikan kasus stunting dan diharapkan angka pada tahun 2023 terjadi penurunan.

"Kita berharap dengan intervensi yang dilakukan kepada anak-anak mengalami stunting, tahun 2023 kasus stunting bisa menurun," katanya.

Lebih lanjut dirinya berharap pada akhir tahun ini kasus stunting bisa turun di bawah 10 persen. Ia menilai perlu peran serta seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi.

"Target nasional pada tahun ini untuk prevalensi stunting, yaitu di bawah 22 persen. Kami yakni pada tahun ini angka stunting di Kota Pekanbaru bisa di bawah nasional dan Provinsi Riau," ungkapnya.

Deklarasi ini bertajuk Gerakan Aksi Bergizi dalam Jambore Kader Posyandu dalam rangka mencegah stunting di Pekanbaru. Remaja putri dan calon pengantin juga menjadi sasaran edukasi agar dalam kondisi sehat.

Pemerintah kota melalui dinas terkait tetap melakukan penyuluhan dan menyalurkan bahan makanan kepada masyarakat yang berisiko stunting. Saat ini tercatat ada 35.000 anak yang berisiko stunting.

Ada sejumlah pejabat ikut dalam deklarasi itu. Mereka yakni Kepala Dinkes Pekanbaru,Zaini Rizaldy, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Abdul Jamal, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pekanbaru, Muhammad Amin dan Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra.