Pekanbaru targetkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun selesai Maret 2022, biar PTM 100 persen aman

id Pemkot Pekanbaru,vaksinasi anak

Pekanbaru targetkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun selesai Maret 2022, biar PTM 100 persen aman

Vaksin COVID-19. (ANTARA/dok)

"Vaksin anak sudah berjalan, dan tidak ada laporan di Provinsi Riau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah KotaPekanbaru, Provinsi Riau, menargetkan vaksinasi anak usia 6-12 tahun selesai pada Maret 2022, setelah dimulai sejak beberapa hari lalu.

"Pemkot Pekanbaru memiliki target 103.017 anak yang akan divaksinasi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan untuk mendukung target anak yang disuntikvaksin itu, maka vaksinasi massal digelar pada 17 titik atau sekolah.

Pada Rabu (12/1), katanya, dilakukan vaksinasi serentak, dengan target capai 10.000 anak untuk disuntik vaksin. Sementara suplai vaksin sudah diminta ke Kementerian Kesehatan agar ditambah, melalui Pemerintah Provinsi Riau.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan vaksinasi bagi anak-anak usia 6-12 tahun sudah diprogramkan sejak dua bulan lalu. Sejauh ini pelaksanaannya berjalan aman dan terkendali, selagi anak-anak yang divaksinasi sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan.

"Vaksin anak sudah berjalan, dan tidak ada laporan di Provinsi Riau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Selain itu, katanya, saat pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak di Bhayangkara di observasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Masyarakat yang ingin anaknya disuntik vaksin dipersilakan, kalau ada yang tidak mau itu hak mereka.

Akan tetapi, menurut dokter ahli paru ini, jika ada orang tua yang menolak tentu akan ada konsekuensinya. Apalagi sudah dimulai pembelajaran tatap muka 100 persen dan saat ini mulai berkembang COVID-19 varian baru Omicron di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Dengan telah divaksinasi, makaCOVID-19 yang masuk tidak akan memberatkan pasien yang terinfeksi.

Bagi anak yang belum divaksinasi, kata dia, tentu akan berisiko terpapar dan akan menularkan ke orang tua dan keluarga yang juga belum disuntik vaksin. Anak yang belum divaksinasi, hanya bisa belajar secara daring.