Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penyedia teknologi pemrosesan mineral dan pemurnian logam asal Finlandia, Metso melakukan ekspansi dengan membuka kantor perwakilan baru di Jakarta, untuk memperkuat komitmen hilirisasi pada industri pertambangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki sejumlah cadangan dan sumber daya mineral terbesar di dunia. Terutama bahan baku logam baterai, seperti tembaga, nikel, emas, dan sebagainya.
"Kantor baru ini akan berfokus untuk mendorong penjualan, mendukung implementasi proyek, serta menyediakan layanan dan solusi yang berkelanjutan bagi pelanggan Metso," ungkap Eeva Sipila, Chief Financial Officer Metso, melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Eeva Sipila, pihaknya memainkan peran kunci dalam sejumlah proyek pertambangan dan peleburan yang paling signifikan di Indonesia sejak 50 tahun silam.
Terbaru, perusahaannya menangani desain dan pengiriman kompleks peleburan tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur. Kemudian, proyek lainnya adalah kontrak pengiriman 25 unit thickener mutakhir sebagai solusi penanganan tailing untuk proyek nikel laterit di Ningbo Lygend Resources Technology Ltd di pulau Obi, Maluku Utara.
Tak hanya itu, Metso juga telah mendapatkan pesanan ulang untuk teknologi filtrasi tailing yang berkelanjutan pada proyek tambang nikel laterit baru Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd. di Indonesia. Untuk sektor timah, perusahaan menangani peningkatan dan modernisasi pabrik peleburan PT Timah lewat teknologi Metso Ausmelt TSL.
"Metso memiliki jejak rekam yang terpercaya di Indonesia, baik dari segi fasilitas maupun teknologi terpasang dan layanan bagi pelanggan," tegas Eeva.
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk membatasi pemanasan global secara signifikan dengan target emisi nol bersih dalam operasinya sendiri pada tahun 2030, selaras dengan target berbasis sains.
Inti dari upaya keberlanjutan bagi pelanggan adalah penawaran layanan dan produk yang lebih hemat energi atau air daripada standar pasar pada umumnya, dan membantu pelanggan mengurangi emisi CO2 atau mencapai prioritas keberlanjutan lainnya, seperti mengurangi konsumsi energi atau air, kebisingan, dan debu.
"Ada permintaan besar untuk efisiensi lingkungan dalam masyarakat, terutama di pertambangan yang dikenal sebagai industri yang sangat intensif terhadap energi dan air. Keberlanjutan adalah prioritas strategis Metso," ujar Eeva Sipila.
Baca juga: Pemprov Babel kembangkan tanaman sagu di 176.144 hektare lahan bekas tambang
Berita Lainnya
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB