Teleskop survei luar angkasa China mengorbit bersama stasiun luar angkasa

id Berita hai ini, berita Condet,berita riau terbaru

Teleskop survei luar angkasa China mengorbit bersama stasiun luar angkasa

Ini adalah gambar konsepsi seni Teleskop Stasiun Luar Angkasa Tiongkok. (Diberikan oleh peneliti. (Diberikan oleh peneliti.)

Beijing (ANTARA) - Teleskop survei luar angkasa unggulan yang sedang dikembangkan China akan mengorbit bersama stasiun luar angkasa, demikian disampaikan oleh juru bicara Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency/CMSA) pada Jumat (18/8).

Lin Xiqiang, yang juga merupakan wakil direktur CMSA, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Teleskop Survei Luar Angkasa China, yang juga dikenal sebagai Teleskop Stasiun Luar Angkasa China (Chinese Space Station Telescope/CSST) dan Teleskop Luar Angkasa Xuntian, diharapkan dapat membuat terobosan di bidang kosmologi, materi gelap dan energi gelap, galaksi dan inti galaksi aktif, Bima Sakti dan galaksi-galaksi tetangga, pembentukan dan evolusi bintang, serta eksoplanet.

Lin mengatakan teleskop beresolusi tinggi tersebut akan melakukan pengamatan survei deep-field dengan luas area 17.500 derajat persegi, serta pengamatan tingkat tinggi terhadap berbagai jenis benda langit.

Lin menuturkan bahwa teleskop tersebut, yang merupakan salah satu bagian penting dari stasiun luar angkasa China, dapat memperoleh pemandangan panorama alam semesta dengan definisi tinggi.

Teleskop itu memiliki resolusi spasial yang kurang lebih sama dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble, tetapi bidang pandangnya lebih dari 300 kali lebih besar dari Hubble.

Teleskop tersebut akan tetap berada di orbit yang sama dengan stasiun luar angkasa China untuk observasi dan penerbangan independen jangka panjang, dan untuk sementara waktu akan menambat dengan stasiun luar angkasa milik negara tersebut untuk pasokan, pemeliharaan, dan peningkatan, imbuh Lin.

Baca juga: Teleskop Ruang Angkasa Kepler Ungkap 20 Dunia Mirip Bumi

Baca juga: Teleskop survei langit China LAMOST capai tonggak sejarah baru data spektral