KPU Riau sosialisasikan pemilu ke sekolah guna jaring pemilih pemula

id kpu riau, pemilu 2024

KPU Riau sosialisasikan pemilu ke sekolah guna jaring pemilih pemula

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, Nugroho Noto Susanto saat memberi pemaparan mengenai pentingnya keikutsertaan dalam Pemilu oleh pemilih pemula di SMAN 2 Pekanbaru, Rabu (2/8/2023). ANTARA/HO. (humas)

Pekanbaru (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menggelar sosialisasi tentang Pemilu ke sekolah-sekolah tingkat SLTA di wilayah setempat guna menjaring pemilih pemula.

Selain iitukekegiatanitu juga meningkatkan kesadaran tentang pemilu dan demokrasi serta memastikan informasi Pemilu sampai ke pemilih pemula di Riau.

Sosialisasi dimulai Rabu (2/8) kepada siswa SMA Negeri 2 Pekanbaru. Sebelumnya, KPU Riau juga telah menggelar kegiatan yang sama untuk pemilih pemula di SMA Cendana Pekanbaru dan SMAIT Al-Ittihad Pekanbaru.

Bersama Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, Nugroho Noto Susanto sebagai pemateri, siswa-siswi SMA Negeri 2 Pekanbaru sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Tak hanya perwakilan KPU Riau, segenap tim dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat juga turut ikut meramaikan sosialisasi yang diadakan di aula SMA Negeri 2 Pekanbaru ini.

Salah satu guru Pendidikan Kewarganegaraan, Esmawati yang turut mendampingi sosialisasi ini menyebutkan sosialisasi terkait Pemilu ini cukup membantu menambah Pendidikan Profil Pancasila dari pihak eksternal.

“Profil Pancasila memang salah satu program dari kurikulum merdeka dengan tujuan menumbuhkan rasa demokrasi dan merefleksikan nilai-nilai Pancasila untuk siswa-siswi. Jadi, adanya sosialisasi ini juga berguna supaya anak-anak ini bisa belajar menyuarakan pendapatnya, nantinya kita akan praktekkan juga di pemilihan Ketua OSIS yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat,” ujar Esmawati..

Dalam pemaparan materinya, Nugroho Noto Susanto atau yang akrab disapa Nugi menyampaikan pentingnya demokrasi dalam Pemilu. Dia juga mengatakan basis demokrasi adalah rakyat, hal itulah yang membedakan negara-negara demokrasi dengan negara lain yang menganut paham teokrasi.

“Demokrasi itu basisnya rakyat, sedangkan Teokrasi berbasis pada Tuhan atau Ketuhanan, seperti di Iran. Kalau di Indonesia kita gunakan teokrasi, orang-orang akan bingung karena Indonesia punya banyak agama yang diakui,” ungkap Nugroho.

Lagipula, kalau suatu negara penduduknya sedikit mungkin bisa langsung ditunjuk saja pemimpinnya. Namun, kalau penduduknya banyak, seperti di Indonesia, butuh Pemilu sebagai wadah penampung aspirasi rakyat.

"Makanya, jangan sampai kita tidak menggunakan hak suara kita untuk Pemilu 2024," ujar Nugi.

Sebelumnya diberitakan, KPU Provinsi Riau meminta dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil) kabupaten dan kota agar mempercepat perekaman E-KTP bagi 90 ribuan pemilih pemula, guna mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.

Hasil rapat pleno penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 beberapa waktu lalu terungkap, ada sebanyak 103.118 pemilih yang belum memiliki E-KTP. Saat ini, angka itu sudah berkurang lantaran sudah ada yang melakukan perekaman.

"Kami terus gesa progres perekaman, untuk Riau hanya tersisa 90 ribuan lagi, karena terus berprogres, dari data sebelumnya 103.118 pemilih non E-KTP," kata Komisioner KPU Riau Divisi Data dan Perencanaan Abdul Rahman.

Dikatakan dia, hingga saat ini, angka pemilih yang sudah masuk ke DPT namun belum memiliki E-KTP tinggal 90 ribuan orang pemilih.

Untuk itu KPU meminta pemerintah daerah di Riau agar mempercepat serta mendukung untuk kepemilikan e-KTP bagi setiap warganya yang telah memiliki hak pilih.