Jombang (ANTARA) - Korban meninggal dunia yang tertabrak kereta api saat naik mobil di Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (29/7) malam merupakan satu keluarga.
Puji Santoso, salah seorang anggota keluarga mengatakan rombongan awalnya hendak menjenguk keluarga yang sakit di Kediri.
"Keluarga semua. Mau bertemu keluarga yang sakit. Ke sini, saya mau mengurus kepulangan (keluarga yang meninggal), rumahnya beda-beda dan mau dimakamkan," katanya di Jombang, Minggu.
Puji Santoso mengaku bersedih, karena banyak anggota keluarga yang meninggal dunia. Selain ibu, ada anak, cucu, menantu, serta kemenakan yang juga menjadi korban. Seluruh korban sudah di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, kecelakaan terjadi antara KA 423 (Rapih Dhoho) dengan mobil yang berisi satu keluarga di perlintasan sebidang tak terjaga di km 85 antara Stasiun Jombang - Sembung, Sabtu (29/7) malam.
Mobil yang berisi penuh penumpang tersebut, tertemper kereta api. Akibat hantaman kereta yang keras, sampai terseret. Mobil juga penyok. Akibat dari kejadian tersebut, enam orang meninggal dunia serta dua orang mengalami luka berat.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto menjelaskan mobil tersebut diketahui melaju dari arah utara ke selatan. Sebelum kejadian, warga yang tidak jauh dari lokasi juga sudah memperingatkan, bahkan diteriaki oleh warga, namun sopir mobil tidak mendengar dan tetap melaju terus melewati perlintasan KA. Sehingga, tidak terhindarkan menemper KA 423 Dhoho.
Enam korban meninggal, yakni Sumiowati (60), Alinsa Mareta (16), Sutrianingsih (30), Azahrah Rohmah (14), Adelia (19), dan Wahyu Koswoyo (42).
Sedangkan korban yang mengalami luka berat adalah Fikri Hidayatuloh (42) dan Arimbi (13). Seluruh korban juga dilakukan evakuasi ke RSUD Jombang.
Petugas juga melakukan proses evakuasi setelah kejadian itu. Mobil dievakuasi ke tepi jalan, sehingga tidak mengganggu jalannya kereta api.
Warga memadati lokasi bangkai mobil yang saat ini sudah dievakuasi ke tepi jalan. Petugas juga berjaga di sekitar lokasi.
Lokasi musibah itu adalah jalur kereta api tanpa palang pintu. Sehari-hari, jalur tersebut dijaga oleh warga. Namun, saat kejadian tidak ada yang berjaga, sebab sudah tengah malam.
Berita Lainnya
Kecelakaan maut di Tol Pekanbaru-Dumai tewaskan ibu dan anak
22 April 2024 14:13 WIB
Satu tewas, tujuh hilang dalam kecelakaan setelah dua heli militer Jepang
22 April 2024 10:24 WIB
Operasi Ketupat Lancang Kuning usai, angka kecelakaan menurun
17 April 2024 13:44 WIB
11 jenazah korban kecelakaan KM 58 telah berhasil diidentifikasi
15 April 2024 15:40 WIB
Tujuh tewas dalam kecelakaan bus di Tol Semarang-Batang
11 April 2024 12:20 WIB
Hukum kemarin, kecelakaan maut di Km 58 hingga tahanan kabur ditembak
09 April 2024 13:12 WIB
Kurangi kecepatan hindari kecelakaan di jalur Garut
09 April 2024 4:09 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy sebut 12 orang meninggal akibat kecelakaan di KM 58
08 April 2024 14:21 WIB