Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama bilateral dengan Pemerintah Amerika Serikat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan dan penggunaan lahan yang lain.
Penandatanganan kesepakatan kerangka kerja proyek bilateral antara kedua negara perihal Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink dilaksanakan di Jakarta pada Senin (17/7).
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Selasa, kesepakatan kerja sama bilateral tersebut ditujukan untuk mendukung upaya Indonesia mencapai FOLU Net Sink 2030.
FOLU Net Sink 2030 adalah kondisi dimana tingkat serapan gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi gas rumah kaca dari sektor tersebut.
"Perjanjian Bilateral yang baru ini merupakan tindak lanjut dari fact sheet Gedung Putih yang dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden saat pertemuan bilateral KTT G20 di Bali tahun lalu," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya.
Dia mengatakan bahwa perjanjian bilateral dengan Pemerintah Amerika Serikat merepresentasikan peran pendanaan iklim bagi upaya Indonesia dalam mewujudkan FOLU Net Sink 2030.
Upaya mencapai target FOLU Net Sink 2030 diproyeksikan membutuhkan dana hingga 14,57 miliar dolar AS, yang hingga saat ini utamanya masih bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia.
Administratur Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (The United States Agency for International Development/USAID) Samantha Power menyampaikan bahwa perjanjian bilateral dengan pemerintah Indonesia ditujukan untuk membantu upaya yang telah dijalankan untuk mencegah degradasi hutan, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi lahan gambut, dan melindungi satwa liar di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa perjanjian bilateral tersebut merupakan wujud dukungan untuk melanjutkan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam tujuh tahun terakhir guna mengurangi deforestasi serta melestarikan hutan.
Indonesia dinilai telah mencatat kemajuan mengesankan dalam upaya konservasi hutan karena berhasil menurunkan deforestasi hingga 65 persen dalam tujuh tahun terakhir.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim menyatakan bahwa perjanjian bilateral Pemerintah Amerika Serikat dengan Indonesia juga ditujukan untuk mendukung upaya konservasi hutan dan pelindungan keanekaragaman hayati.
Melalui perjanjian bilateral tersebut, USAID bermaksud memberikan kontribusi hingga 50 juta dolar AS selama lima tahun guna mendukung upaya mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati dalam kerangka FOLU Net Sink 2030.
Baca juga: Wamen LHK nyatakan energi dan kehutanan kontributor terbesar penurunan emisi
Baca juga: Aksi nyata PHR turunkan emisi gas rumah kaca