Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Jumat, didukung oleh pasokan yang lebih ketat di tengah masalah di Libya dan Nigeria dan berkurangnya inflasi AS, yang diharapkan pasar dapat mengakhiri kenaikan suku bunga di ekonomi terbesar dunia itu.
Minyak mentah berjangka Brent menguat 27 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 81,63 dolar AS per barel pada pukul 00.28 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 35 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 77,24 dolar AS per barel.
Harga konsumen AS naik moderat pada Juni pada tingkat kenaikan tahunan terkecil dalam lebih dari dua tahun karena inflasi terus mereda. Harga produsen juga hampir tidak naik pada Juni, dan kenaikan tahunan adalah yang terkecil dalam hampir tiga tahun.
Kedua indikator itu memberi pasar harapan bahwa Federal Reserve AS bisa lebih dekat untuk mengakhiri kampanye pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak 1980-an.
"Sentimen risiko positif menyapu pasar, didorong oleh lebih banyak data yang menunjukkan perlambatan tekanan harga-harga AS, meningkatkan harapan bahwa Fed mungkin 'satu dan selesai' pada kenaikan suku bunga tambahan," kata ANZ Research dalam catatan klien pada Jumat.
Pada Kamis (13/7/2023), sejumlah ladang minyak di Libya ditutup sebagai protes oleh suku setempat terhadap penculikan mantan menteri. Secara terpisah, Shell telah menangguhkan pemuatan minyak mentah Forcados Nigeria karena potensi kebocoran di terminal.
Protes di Libya saja dapat mengambil lebih dari 250.000 barel minyak per hari dari pasar, kata ANZ Research.
"Ini terjadi di tengah tanda-tanda bahwa pemotongan pasokan baru-baru ini dari Arab Saudi dan Rusia sedang menggigit," tambahnya.
Arab Saudi dan Rusia, pengekspor minyak terbesar dunia, bulan ini setuju untuk memperdalam pemotongan minyak sejak November tahun lalu, memberikan dukungan lebih lanjut untuk harga minyak mentah.
Baca juga: Harga minyak menguat di awal perdagangan Asia karena inflasi AS mendingin
Baca juga: Harga minyak naik di awal Asia dipicu pemotongan OPEC+, tunggu data ekonomi
Berita Lainnya
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB