Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga empat meter di sejumlah perairan Indonesia pada 11 - 12 Juli 2023.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 8 - 25 knot," ujar Kepala Pusat Maritim BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Selasa.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten - Jawa Barat, perairan Yos Sudarso bagian selatan, perairan selatan Merauke dan Laut Arafuru, ujar Eko.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kepulauan Nias - Kepulauan Mentawai, Selat Karimata, perairan timur Lampung, perairan selatan Bangka - Belitung, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan.
Selanjutnya di perairan Kota Baru, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, perairan Wakatobi, Teluk Tolo, perairan Kepulauan Banggai - Sula, perairan Ambon - Pulau Seram, Laut Seram bagian barat, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Maluku, perairan Kepuluan Sitaro - Bitung, perairan Kep. Sangihe - Talaud, perairan utara Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, dan Laut Arafuru timur Kep. Aru.
Untuk gelombang lebih tinggi sekitar 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan.
Kemudian, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat - Jawa Tengah - Yogyakarta, perairan selatan Jawa Timur - Bali - NTB, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa - Bali - NTB, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulua Sumba, perairan Kupang - Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Banda, dan perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru.
Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," ujar Eko.
Baca juga: Pelni Denpasar awasi operasional kapal 24 jam untuk antisipasi gelombang tinggi
Baca juga: BMKG imbau masyarakat pesisir waspada gelombang tinggi hingga enam meter
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB