Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) segera menggarap pasar ekspor mobil ke Australia.
Menperin berharap model kendaraan yang baru dirilis yaitu Toyota All-New Yaris Cross baik tipe bensin maupun hybrid electric vehicle (HEV) yang diproduksi di Indonesia, bisa diekspor ke Negeri Kanguru tersebut.
"Tadi, dilaporkan bahwa akan ada 25 negara sebagai tujuan ekspor untuk Yaris Cross, namun dalam kesempatan ini, saya memerintahkan Anda, Mr Hau Quoc Tien, tolong lihat pasar Australia. Jadi, saya berharap bahwa Yaris Cross juga bisa menjadi bagian dari ekspor Toyota dari Indonesia ke Australian market," katanya dalam peresmian Produksi dan Ekspor Perdana Yaris Cross di Pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2, Karawang Barat, Jawa Barat, Selasa.
Menperin menjelaskan bahwa ia mendapat laporan soal kebutuhan SUV yang cukup tinggi di Australia.
Peluang tersebut, menurutnya, perlu jadi perhatian untuk bisa digarap. Terlebih kriteria pasar Australia dinilai cukup tinggi, sehingga tentu pasar tersebut akan meningkatkan daya saing produksi Indonesia di tingkat global.
"Mereka (Australia) baru mencukupi SUV yang agak besar, tapi yang smaller size (ukuran lebih kecil) itu demand-nya masih luar biasa. Jadi, itu harus menjadi perhatian kita. Kalau sudah bisa mengekspor ke Australia, itu merupakan sebuah achievement tersendiri karena kriteria pasar Australia, berbeda. Dia, lebih tinggi," imbuhnya.
Menperin pun berharap permintaan kepada Deputy CEO of Asia Region and President for Toyota Motor Corporation dan President Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien itu bisa ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam mengatakan pihaknya akan terus melakukan kajian karena pasar Australia cukup berbeda dengan pasar yang selama ini digarap Toyota.
"Pasar Australia ini berbeda karena dia pasar negara maju," katanya.
Bob mengatakan karakteristik pasar Australia umumnya lebih menyukai jenis SUV. Namun, pasar di Negeri Kanguru juga terbagi lagi menjadi mobil berkapasitas mesin besar untuk di wilayah luar perkotaan dan mobil-mobil untuk di perkotaan.
"Tapi memang standarnya, engine-nya lebih besar sehingga butuh penyesuaian," katanya.
Bob juga menyebut pasar ekspor akan lebih mudah digarap jika pabrikan otomotif lainnya juga ikut menggarap pasar tersebut. Hal itu diharapkan juga akan memudahkan dari sisi logistik.
Ia juga berharap ke depan akan ada kebijakan dan insentif untuk membantu industri bisa menggarap pasar Australia seperti permintaan pemerintah.
"Kita berharap policy dan insentif yang diberikan oleh pemerintah," ujar Bob.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang usulkan tambahan anggaran Rp1,025 triliun untuk 2024
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang pastikan Isuzu pindahkan fasilitas produksi truk ke Indonesia
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB