Siak (ANTARA) - Center of International Forestry Study (CIFOR) atau Pusat Studi Kehutanan Internasional melaksanakan Lokakarya Kebijakan dan Proyek Pengembangan Model Bisnis dan Restorasi Gambut Menuju Siak Hijau atas rencana aksi partisipatif yang dilaksanakan di dua kampung di Kabupaten Siak.
Peneliti CIFOR, Agus Andrianto, mengatakan pihaknya telah melakukan melakukan riset aksi selama dua tahun di Kampung Kayu Ara Permai dan Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak. Itu berkolaborasi dengan Pusat Studi Bencana Universitas Riau, Perkumpulan Organisasi non Pemerintah (NGO) di Siak yakni Sodagho Siak, pemerintah kabupaten dan warga dua kampung tersebut.
"Berikutnya kami harap ada kemandirian, tapi kami tetap persiapkan beberapa hal. Bagaimana kelembagaan terus bergerak dengan inisiatif baru yang bisa sejalan dengan lembaga lain," katanya di Sekretariat Siak Hijau, Selasa.
Kegiatan tersebut dilakukan pada empat Arena Aksi di Kampung Penyengat dan lima di Kampung Kayu Ara Permai. Diantaranya ada yang menanam Matoa, Kelapa Hibrida, Pisang, Kelengkeng, Kopi Liberika, Jahe, Kayu Geronggang, dan lainnya. Di samping itu juga dengan membangun sekat kanal dan sumur pengukur debit air di tanah gambut.
Kepala Bappeda Siak, yang juga Kepala Sekretariat Siak Hijau, Wan Muhammad Yunus, menyampaikan perlu gotong royong berkolaborasi mendorong cita-cita Siak Hijau. Mulai dari pemerintah, NGO, pihak swasta, dan masyarakat.
"ini kerja panjang, dan tak bisa diwujudkan dalam waktu singkat. Sekarang kita finalisasi rencana aksi daerah untuk membagi pekerjaan, tapi disesuaikan dengan keuangan daerah dalam program di organisasi perangkat daerah sesuai porsinya," ucapnya.
Perwakilan PSB UR, Ahmad Muhammad mengatakan bersama CIFOR pihaknya mulai dengan penekanan pada pembukaan lahan tanpa bakar. Lalu memadukan dengan upaya pemberdayaan masyarakat dengan partisipasinya memilih budidaya sendiri.
Perwakilan Sodagho Siak, Besta Junandi menambahkan pihaknya berkolaborasi turut membantu menyumbangkan tulisan tentang pengalaman bekerja melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam mencegah kathutla dan restorasi gambut. Ada belasan NGO di Siak yang menyumbang tulisan dalam sebuah buku yang nantinya akan diluncurkan.
Berita Lainnya
Terawan nilai riset medis penting guna kembangkan terapi pengobatan efektif
18 November 2024 15:58 WIB
Peneliti dari BRIN lakukan riset gel duri landak sebagai penyembuh luka
18 November 2024 11:58 WIB
Riset evaluasi kampanye, debat dan tren kekuatan elektoral Pilkada Riau
17 November 2024 0:14 WIB
Hasil survei Indo Riset unggul, Dedi Mulyadi ucapkan terima kasih pada masyarakat
20 August 2024 11:25 WIB
BRIN nyatakan Pemerintah RI berkomitmen kembangkan riset dan inovasi dalam negeri
10 August 2024 14:41 WIB
Menko Luhut sebut Indonesia akan buat pusat riset baterai EV di Morowali
29 July 2024 12:52 WIB
Kapal riset OceanX sandar di Pelabuhan Benoa Bali mulai misi penelitian kelautan
15 July 2024 12:57 WIB
Mengurai tantangan energi alternatif yang berbasis riset
18 June 2024 16:45 WIB