Riset: Bali Jadi Pilihan Utama Rumah Liburan Wisatawan Asia Pasifik

id Bali, wisatawan

Riset: Bali Jadi Pilihan Utama Rumah Liburan Wisatawan Asia Pasifik

Seorang wisatawan tengah memandangi landskap matahari terbenam dari salah satu villa privat di kawasan Kuta, Badung, Bali, Selasa (23/9/2025). (ANTARA/Ade Irma Junida)

Jakarta (ANTARA) - Platform reservasi hotel dan akomodasi global, Booking.com, menyatakan Bali menjadi salah satu destinasi utama rumah liburan (holiday homes) bagi para wisatawan Asia Pasifik, khususnya untuk pengalaman berwisata berbasis kuliner.

Laporan terbaru Booking.com bertajuk “Taste of Home Asia Pacific”, menunjukkan wisatawan di kawasan Asia Pasifik kini semakin banyak memilih rumah liburan yang menawarkan keleluasaan untuk bersantap, menyuguhkan, dan/atau memasak di ruang-ruang atau destinasi yang autentik dan unik.

Baca juga: Keindahan Bali bikin atlet asal Jepang Ai Mori rileks saat panjat tebing

"Kami melihat ada banyak pencarian di seluruh kawasan. Bali menjadi satu destinasi kunci yang dicari, tapi hampir semua negara saat ini masuk dalam banyak pencarian tipe akomodasi seperti ini,” kata Managing Director Booking.com Asia Pasifik Laura Houldsworth di Bali, Rabu.

Laura mengatakan pihaknya kini terus kebanjiran suplai hunian rumah liburan dari berbagai negara, dengan banyak tipe berbeda, termasuk rumah di tepi pantai, rumah-rumah tradisional seperti ryokan di Jepang dan hanok di Korea Selatan hingga pondok-pondok kayu di Vietnam dan Thailand.

Ada pula villa privat, kabin di gunung dan tepi danau, hingga kamping mewah. Semua lokasi, lanjutnya, memberikan pengalaman kuliner, baik dapur pribadi atau destinasi kuliner.

Laura juga menyebut momen kuliner ini bukan lagi sekadar waktu makan, melainkan kesempatan untuk terhubung, merasakan budaya, dan menciptakan kenangan bermakna hingga mengubah makanan menjadi pintu gerbang budaya, bukan sekadar titik fokus dalam perjalanan.

Riset ini juga menunjukkan bagaimana pengalaman berwisata berbasis kuliner secara mendalam memengaruhi keputusan perjalanan.

“Saat ini, wisatawan mencari pengalaman yang lebih personal dan bermakna. Oleh karena itu, rumah liburan muncul sebagai bagian penting dari tren yang terus berkembang,” imbuh Laura.

Riset yang didasarkan oleh survei terhadap lebih dari 8.000 wisatawan di Asia Pasifik, meliputi Australia, Selandia Baru, Indonesia, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam, ini dilakukan secara daring pada 25–28 Juli 2025.

Responden merupakan mereka yang pernah memesan atau menginap di rumah liburan/sewa jangka pendek, baik domestik maupun internasional dan kuesioner disusun oleh YouGov bersama Red Havas dan Booking.com.

Baca juga: Tradisi "ninjau haji" di Jembrana, Bali bertahan lintas generasi

Riset tersebut diharapkan tidak hanya memberikan wawasan soal apa yang dicari wisatawan dan tren yang sedang berlangsung, melainkan juga diharapkan dapat mendukung peran akomodasi alternatif guna mendukung pariwisata lokal.

“Temuan ini juga memberdayakan pemilik properti untuk lebih memahami preferensi wisatawan dan merencanakan kebutuhan tamu mereka, yang pada akhirnya ikut mendukung ekonomi setempat,” kata Laura.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.