Jakarta (ANTARA) - Studi yang diterbitkan dalam Psychology of Sport and Exercise mengaitkan rutinitas latihan aerobik dengan kesadaran mengenai sinyal internal tubuh dan kemampuan mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh tubuh.
Menurut siaran Hindustan Times pada Sabtu (9/8), latihan aerobik yang mencakup gerakan otot berkelanjutan seperti jalan cepat, bersepeda, dan berenang dapat meningkatkan detak jantung dan kadar oksigen dalam tubuh.
Baca juga: Tradisi "ninjau haji" di Jembrana, Bali bertahan lintas generasi
Hasil studi menunjukkan bahwa tiga sesi latihan aerobik sedang dalam sepekan berkontribusi pada peningkatan interosepsi, yang juga disebut sebagai "indra kedelapan."
Interosepsi adalah kesadaran mengenai sinyal internal dari tubuh, yang membantu orang untuk memahami fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan, rasa lapar, dan rasa haus.
Kesadaran ini penting untuk menjaga kesehatan dan membuat keputusan medis yang lebih baik.
Dalam studi mereka, para peneliti selama 12 minggu meneliti sekelompok orang dewasa muda yang tidak aktif secara fisik.
Mereka membagi peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta bersepeda tiga kali seminggu dan kelompok lainnya melanjutkan rutinitas mereka seperti biasa.
Program latihan peserta mencakup dua fase yang terdiri atas latihan sedang selama enam pekan pertama dan latihan intens selama enam pekan kedua.
Setelah fase latihan pertama, para peneliti meminta para peserta menghitung detak jantung mereka tanpa memeriksa denyut nadi.
Baca juga: Lawar gurita, kuliner khas Bali yang dapat dinikmati oleh semua kalangan
Hasilnya menunjukkan para peserta merasa lebih percaya diri dengan kesadaran mereka tentang fungsi tubuh mereka.
Dengan kesadaran untuk mengenali sinyal dari tubuh, orang bisa lebih cepat dan tepat waktu dalam mengambil keputusan mengenai kesehatan mereka.
Selain itu, kesadaran mengenali sinyal tubuh dapat membantu orang mengatur emosi serta mengurangi stres dan kecemasan.