Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan bahwa pemerintah menaruh perhatian besar pada upaya transisi energi, pengalihan penggunaan sumber energi berbahan fosil ke sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
"Jika berbicara tentang hubungan yang baik antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi, saya optimistis Indonesia memimpin dalam hal ini. Pemerintah menaruh perhatian dan komitmen besar terhadap transisi energi dan ini bukan hanya jargon atau janji kosong," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah di Jakarta, Rabu.
Moeldoko menyampaikan pernyataan itu menyusul apresiasi dari Bank Dunia terhadap komitmen dan upaya konsisten Pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Ia mengatakan bahwa pada masa presidensi Indonesia di G20 tahun 2022, ekonomi hijau dan transisi energi menjadi tema bahasan besar dalam pertemuan-pertemuan penting.
Menurut dia, beberapa kebijakan Pemerintah Indonesia juga dinilai efektif mengurangi laju deforestasi, termasuk di antaranya penerapan Instruksi Presiden No. 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit.
Selain itu, ia melanjutkan, Pemerintah Indonesia menyiapkan pembangunan kawasan industri hijau seluas 30.000 hektare di wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada Selasa (16/5) petang menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Pada kesempatan itu, Kahkonen mengapresiasi komitmen dan upaya konsisten Indonesia dalam melakukan transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang berdampak pada produksi emisi karbon, sama seperti yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya. Namun, kabar gembiranya, laju produksi emisi karbon di Indonesia tidak sepesat pertumbuhan pendapatan per kapitanya," katanya.
Menurut hasil riset Bank Dunia yang dituangkan dalam Indonesia's Country Climate and Development Report (CCDR), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten mengalami peningkatan, tetapi angka emisi karbon di Indonesia justru menunjukkan tren penurunan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan pemulihan lahan, pencegahan deforestasi, perbaikan pemetaan lahan, dan pembentukan lembaga khusus untuk mengelola lahan juga dinilai berdampak nyata terhadap menurunkan emisi karbon.
Baca juga: Moeldoko pimpin rapat evaluasi pastikan KSP bekerja seusai libur Lebaran
Baca juga: Moeldoko sebut Indonesia terus kejar ketertinggalan di bidang pendidikan
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB