BKKBN Perwakilan Riau dorong partisipasi pria ber-KB

id BKKBN Riau

BKKBN Perwakilan Riau dorong partisipasi pria ber-KB

Antara/Ho-Humas BKKBN Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong partisipasi atau peran aktif pria ber-KB untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Program KB dengan cara mengatur kehamilan dan kelahiran demi kesejahteraan keluarga.

"Sebab partisipasi laki-laki menjadi penting dalam KB dan kesehatan reproduksi karena laki-laki adalah mitra dari perempuan dalam reproduksi serta seksual, sehingga laki-laki dan perempuan harus berbagi tanggung jawab," kata Mardalena Wati dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan tanggung jawab tersebut perlu terus didorong melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yaitu proses penyampaian pesan, informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB dan pemberian apresiasi melalui Lomba Kelompok KB Pria Tahun 2023.

Keberadaan Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera dan PKB/PLKB Kecamatan Rumbai, kata Mardalena, diharapkan dapat meningkatkan kesertaan KB Pria dalam menggunakan kontrasepsi modern yaitu kondom dan vasektomi, dan kontrasepsi tradisional, senggama terputus dan pantang berkala.

"Peningkatan peran Kelompok KB Pria dalam ber-KB melalui pemberian KIE kepada masyarakat perlu terus diupayakan antara lain melalui Lomba Kelompok KB Pria Tahun 2023 dan PKB/PLKB Kecamatan Rumbai. Kelompok KB Pria Smartas adalah Kelompok pria ber-KB di Kota Pekanbaru terbaik provinsi Riau," katanya.

Mardalena mengucapkan selamat kepada Kota Pekanbaru karena telah berhasil masuk ke dalam salah satu nominasi Kelompok KB Pria Terbaik.

Ia berharap kelompok KB Pria Kota Pekanbaru selanjutnya bisa berlomba di tingkat Nasional sekaligus menjadi motivator KB Pria dalam meningkatkan cakupan peserta KB Pria yang lebih banyak lagi dalam mendukung Program Bangga Kencana.

Seorang motivator KB Pria Hadryzal menyampaikan beberapa motivasi dan kelebihan pemakaian KB Pria.

Seperti dikutip dari laman resmi BKKBN Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengakui bahwa hanya lima persen laki-laki yang ikut program KB.

Penyebabnya, ujar Hasto karena secara teknis medis, pilihan untuk kontrasepsi pria hanya kondom dan vasektomi. Sedangkan vasektomi begitu dihindari oleh kaum pria lantaran dua sebab yakni harus menjalani operasi medis dan secara keyakinan kalau disteril ini akan menghentikan keturunan sama sekali.

"Masalah laki-laki soal mindset, di Indonesia ini yang ada dalam pemikiran keluarga bahwa KB itu tugas perempuan. Ini yang harus selalu diubah. Seolah-olah pola pikirnya KB dan kontrasepsi itu adalah perempuan. Beberapa memang memiliki kekhawatiran, seperti vasektomi itu hanya 0,4 persen dari peserta akseptor KB. Seperti kalau di vasektomi vitalitas laki-laki menurun dan ada istri khawatir kalau suaminya divasektomi," katanya.