Pekanbaru (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas inklusi keuangan nasional. Melalui strategi hybrid bank yang memadukan kekuatan digital banking dan jaringan fisik, BRI menghadirkan layanan keuangan yang menjangkau hingga ke pelosok Tanah Air melalui AgenBRILink.
Hingga Mei 2025, tercatat sebanyak 1,19 juta AgenBRILink telah tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Selama periode Januari–Mei 2025, layanan ini mencatatkan 443 juta transaksi, sekaligus berkontribusi pada pendapatan non-bunga (fee based income) BRI sebesar Rp643 miliar.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa keberadaan AgenBRILink menjadi ujung tombak transformasi layanan keuangan BRI di tengah akselerasi digital. "BRI akan terus memperkaya fitur layanan yang ditawarkan, sehingga para agen dapat memberikan beragam solusi keuangan kepada masyarakat," ujarnya, Jumat (12/7).
Layanan yang diberikan tidak hanya terbatas pada tarik tunai, transfer, dan pembayaran tagihan, tetapi juga mencakup pembelian asuransi mikro, setoran pinjaman, layanan referral pembukaan rekening, hingga layanan mikrofinansial lainnya.
BRI juga terus memperkuat sistem dan infrastruktur digital guna meningkatkan keandalan, efisiensi, dan keamanan transaksi di tingkat agen. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kualitas layanan tetap optimal di tengah pertumbuhan jumlah agen dan transaksi yang terus meningkat.
“Dengan strategi yang matang dan eksekusi yang konsisten, kami optimistis AgenBRILink dapat menciptakan peluang usaha bagi masyarakat serta menjadi penggerak ekonomi daerah,” tambah Hery.
Ke depan, BRI menargetkan AgenBRILink tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai katalisator peningkatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh pelosok Indonesia
