Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisioner KPU Pekanbaru Abdul Wahid menyatakan bahwa lembaganya akan mencarikan solusi untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir di Pekanbaru.
"Kita akan mencarikan solusi untuk daerah yang rawan banjir di Pekanbaru. Diantara jalan keluarnya bisa disiasati dengan penggunaan kotak suara dari seng," kata Abdul Wahid di Pekanbaru, Jumat.
Sebelumnya kotak suara tersisa berjumlah sebanyak dua ribu kotak suara hasil opname dari Pilkada Riau 2013 yang masih layak untuk digunakan. Jadi antara kotak suara kardus dan seng akan dipilih berdasarkan daerah banjir dan tidak rawan banjir
Menurut Wahid, secara umum di wilayah Riau tidak ada kendala yang dihadapi KPU bidang logistik. Namun saat Rakornas kemaren, ada dua daerah yang logistiknya harus diganti karena bencana alam, yakni Manado dan kawasan Sinabung.
"Karena bencana alam di dua daerah tersebut, logistiknya yang sebelumnya sudah dikirim terpaksa harus diganti pusat. Mereka diminta untuk membuat laporannya. Kalau kita tidak ada masalah," ujarnya.
Untuk saat ini, menurut Wahid, KPU RI sudah mengirimkan logistik berupa tinta ke masing-masing daerah. Untuk item logistik lainnya akan menunggu arahan dari pusat, kapan jadwal pengirimannya akan dilaksanakan.
Pembahasan logistik KPU Pekanbaru sendiri menurut Wahid akan dibahas pada Senin depan (10/2). Secara garis besar, bahasannya akan mencakup soal pengesetan, pemetaan daerah pendistribusian logistik, perencanaan pembiayaan, tingkat kesulitan, dan resiko-resiko.
Sementara itu menurut Kabag Bagian Umum dan Logistik KPU Riau Khoiril Fahmi, kotak suara dari kardus yang disediakan untuk Pemilu 2014 tetap akan basah bila terendam banjir. Kotak suara yang disebut kedap air saat ini hanya tahan terhadap yang menimpanya dalam jumlah sedikit dan dilap setelah itu.
"Tapi kalau lama-lama terendam, tetap saja basah. Kalau kena sedikit setelah itu dilap memang tidak apa-apa," kata Khoiril Fahmi.