Pekanbaru (ANTARA) - Siti Julaikah awalnya tidak menyangka bisa meraih predikat guru berprestasi walaupun awalnya memiliki gelar Sarjana Peternakan. Menjadi guru hampir 20 tahun lamanya, banyak suka dukanya menjadi tenaga pendidik di Sekolah Dasar hingga dinobatkan menjadi guru berprestasi tingkat Kota Pekanbaru.
Dengan bermodal ijazah Sarjana Peternakan, Siti Julaikah memulai karir dengan belajar di sebuah yayasan Sempoa. Kemudian yayasan tempat ia belajar bermitra dengan sekolah di Kota Pekanbaru.
"Saya belajar di sebuah yayasan untuk mendapatkan ilmu tambahan, setelah saya belajar di yayasan saya ditunjuk untuk mengajar mata pelajaran Sempoa atau Abacus di kelas 1 sampai kelas 6 di SDN 153 Pekanbaru," jelasnya.
Siti Julaikah menjelaskan, ia menimba ilmu di Fakultas Peternakan Universitas Andalas Sumatera Barat tahun 1998-2003. Dengan modal ijazah sarjana peternakan, ia memberanikan diri untuk menjadi tenaga pendidik di sekolah dasar dengan status guru honor pada 2003-2013.
Siti Julaikah berpikiran bahwa menjadi seorang guru adalah perbuatan yang mulia dan sebagai sarana penyebarluasan ilmu yang kita raih selama ini. "Mungkin selama ini banyak yang bertanya, kenapa dengan gelar sarjana peternakan bisa menjadi guru? Bisa saja, saya kembali kuliah mengambil jurusan pendidikan dan memiliki Akta mengajar untuk memperoleh sarjana pendidikan agar ijazah kita bisa linear," jelasnya.
Dengan demikian, ia bertekad akan kembali kuliah dengan mengambil jurusan pendidikan agar bisa linear dengan apa yang ia kerjakan.
Siti Julaikah kembali kuliah di Universitas Terbuka selama dua tahun dengan mengambil jurusan pendidikan agar bisa sama apa yang sudah ia raih dan terapkan selama di yayasan Sempoa.
Pada tahun 2013, ia mengikuti tes pengangkatan PNS dan menerima SK PNS setahun sesudahnya. "Profesi itu tidak harus sama dengan gelar sarjana yang kita raih pada saat kuliah, selagi kita masih mau belajar untuk meningkatkan kompetensi diri kita dan terus bekerja keras kita pasti akan meraih hasil yang terbaik. Jadi jangan pilih-pilih pekerjaan," ungkap alumni akta mengajar Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau ini.
Guru Berprestasi
Pemerintah Kota Pekanbaru rutin mengadakan seleksi guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi tingkat kota untuk meningkatkan mutu sekolah dan meningkatkan grade dari tenaga pendidik.
Atas kerja kerasnya selama ini, Siti Julaikah dinobatkan menjadi guru prestasi tingkat Kota Pekanbaru tahun 2022. Untuk mengikuti seleksi itu ia mempersiapkan diri dengan melengkapi beberapa persyaratan, harus memiliki pengalaman organisasi guru selama menjadi guru, serta menjadi fasilitator selama 5 tahun terakhir. Memiliki sertifikat pelatihan, baik pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan mau pun dari pihak luar.
"Saya juga tergabung dengan Program PINTAR Tanoto Foundation sebagai Fasilitator Daerah hampir 5 tahun, banyak sertifikat penghargaan menjadi fasilitator dari tahun 2018 hingga 2022 saya lampirkan untuk persyaratan,” jelasnya.
Ia juga memiliki pengalaman menjadi narasumber serta pengalaman organisasi di luar sekolah. "Di samping sertifikat fasilitator dan penghargaan dari Dinas, saya juga memenangkan beberapa perlombaan yang diadakan Kementerian dan eksternal lainnya," ungkap alumni S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka Kota Pekanbaru Riau.
Ada beberapa inovasi yang ia lakukan pada masa pandemi yang juga merupakan persyaratan seleksi guru berprestasi seperti inovasi tentang Penerapan metode simulasi dengan menggunakan media Flippbook Pubhtml5.com untuk meningkatkan minat baca dan motivasi belajar siswa secara daring pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II di SD Negeri 153 Pekanbaru.
Selain itu, ia juga mempresentasikan karya tulis, seperti buku antologi bersama siswa dan guru serta ia juga menulis lembar kerja siswa Budaya Melayu Riau untuk siswa Sekolah Dasar bekerja sama dengan Penerbit Gahara.
Program PINTAR Tanoto Foundation ikut mengantarkan Siti Julaikah meraih guru prestasi.
Dengan diluncurkan Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran Tanoto Foundation tahun 2018. Fokus kepada peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.
Siti Julaikah merupakan Fasilitator Daerah Kota Pekanbaru tingkat SD. Selama tahun 2018 fasilitator dilatih oleh Tanoto Foundation bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, manajemen berbasis sekolah, dan budaya baca.
"Program PINTAR Tanoto Foundation sangat mendukung prestasi yang saya peroleh, karena mulai dari awal sebelum menjadi Fasilitator dan setelah menjadi
Fasilitator banyak sekali perubahan yang saya rasakan. Contohnya mendapatkan ilmu cara memfasilitasi yang belum pernah saya dapatkan dan mendapatkan pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas pembelajaran, budaya baca (bantuan buku bacaan siswa), literasi, numerasi, manajemen berbasis sekolah (MBS), serta paguyuban sekolah, hal ini sangat membantu sekali," jelasnya.
"Kepala sekolah dan guru SDN 153 selalu menyarankan agar selalu mengikuti ajang-ajang tertentu untuk menambah pengalaman dan saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa menjadi yang terbaik," ungkap Siti yang sekarang sedang belajar menjadi guru penggerak angkatan 8 Program Guru Penggerak Kemendikbudristek.
Siti Julaikah memberikan beberapa tips dan motivasi agar menjadi yang terbaik. Ia Mengharapkan apa yang ia lakukan adalah sebagai guru dan semua yang ia lakukan harus dikerjakan sungguh- sungguh dan ikhlas.
Dalam mengikuti lomba harus tepat waktu baik, pengumpulan berkas portofolio dan saat melakukan tes tertulis dan wawancara serta presentasi hasil karya sebagai guru, baik dalam bentuk penelitian tindakan kelas atau best practise atau karya lainnya.