Yangon (ANTARA) - Para pemilik peternakan bebek petelur di Myanmar merugi akibat meroketnya harga pakan.
Ko Naing, seorang pemilik peternakan bebek petelur dari Wilayah Yangon, menjual bebeknya seharga 5.000 kyat (1 kyat Myanmar = Rp7,27) per ekor untuk penjualan langsung.
"Biaya pakan sangat tinggi. Harga beras pecah (broken rice) untuk pakan ternak naik 33 persen. Selain itu, tingkat produksi juga menurun," ujarnya dikutip Xinhua.
"Kualitas pakan berubah menjadi inferior. Meski bebek petelur diberi makan dengan baik, namun produksi telurnya anjlok dibandingkan rekor sebelumnya," sambung peternak bebek lainnya, Ko Kyaw Swar.
Sementara itu, harga telur bebek juga mengarah pada penurunan.
Meski demikian, U Khin Hlaing, Wakil Ketua Federasi Peternakan Myanmar, mengungkapkan bahwa peternakan ayam petelur berjalan dengan baik secara finansial, dan federasi tersebut memiliki rencana untuk mengadakan kursus kesadaran untuk meningkatkan produksi bagi para peternak.
Baca juga: Pemprov Riau berupaya atasi penyakit ngorok serang 100-an ternak kerbau
Baca juga: Satgas PMK Rokan Hulu periksa lalu lintas 800 ternak per hari
Berita Lainnya
Peternak ayam bagikan hasil panen ke warga
27 June 2019 0:07 WIB
Kelompok Ternak Rohil Panen Perdana Telur Ayam
06 February 2015 8:25 WIB
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB