Jakarta (ANTARA) - Organisasi sosial kemanusiaan untuk korban perang, konflik dan bencana alam yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia mengecam aksi penyerangan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina, di Huwara, Nablus, Tepi Barat.
"Kami terus mengamati perkembangan situasi di Palestina, baik Jalur Gaza maupun Tepi Barat. Kami mengecam penyerangan dan tindakan kekerasan yang masih terus dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina," kata Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan penyerangan yang disertai pembakaran rumah-rumah, mobil, serta properti warga Palestina di wilayah tersebut telah menyebabkan seorang warga Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Menurutnya, penyerangan terhadap warga Palestina telah mencederai hukum-hukum internasional. Bahkan lebih parahnya, kata dia, tindakan penyerangan tersebut dilindungi aparat keamanan Israel.
"Kekerasan yang masih terus dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina tanpa mengindahkan hukum-hukum internasional. Bahkan tindakan ini dilindungi oleh aparat keamanan Israel dan pemerintahan mereka," katanya.
MER-C meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk memberikan sanksi tegas terhadap Israel dan menekan pemerintah Israel agar dapat menjaga suasana kondusifi bagi warga Palestina dari teror pemukim Israel.
"Kita semua warga dunia yang cinta terhadap perdamaian dan kemanusiaan harus terus mengawal dan menyuarakan hal ini hingga Israel menghentikan aksi brutalnya terhadap warga Palestina yang akhir-akhir ini terus meningkat," kata Sarbini Abdul Murad .
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada perubahan rencana untuk membangun pemukiman Yahudi ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Pernyataan tersebut muncul usai pertemuan yang diadakan di Aqaba, Yordania pada Senin (27/2), yang diikuti Palestina, Israel, Yordania, Amerika Serikat (AS), dan Mesir.
Perdana Menteri Israel itu menyangkal berita media Israel yang mengatakan negara itu setelah mengikuti pertemuan memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat selama empat bulan.
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi tegaskan komitmen terhadap penegakan HAM dalam sidang PBB
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi sampaikan pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB
Berita Lainnya
FAO peringatkan kerawanan pangan akut diperkirakan akan memburuk di 22 negara
02 November 2024 17:03 WIB
BPBD Kota Bogor tangani 114 bencana alam selama Oktober 2024
02 November 2024 16:47 WIB
PBB: 100 ribu warga Palestina baru-baru ini mengungsi dari Gaza Utara
02 November 2024 16:31 WIB
Jorge Martin dekati gelar juara dunia usai menang sprint di GP Malaysia
02 November 2024 16:19 WIB
Beginilah cara menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih
02 November 2024 16:11 WIB
InJourney Airports lakukan transformasi penampilan Bandara Soekarno-Hatta
02 November 2024 16:02 WIB
Jumlah korban tewas akibat hujan dan banjir Spanyol bertambah, menjadi 207
02 November 2024 15:49 WIB
HIPMI gandeng BRI untuk kemudahan fasilitas permodalan pengusaha muda
02 November 2024 15:41 WIB