Gempa bumi magnitudo 6,4 kembali guncang Turki dan Suriah

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, gempa bumi

Gempa bumi magnitudo 6,4 kembali guncang Turki dan Suriah

Tim pencarian dan penyelamatan bekerja sepanjang waktu untuk menggali korban gempa di Antakya, Hatay, menyusul dua gempa besar yang menyebabkan ribuan bangunan runtuh bersamaan dengan kerusakan parah di Turki dan Suriah, Sabtu (11/2/2023). ANTARA/Diego Cupolo/NurPhoto via REUTERS/pri. (Diego Cupolo via Reuters Connect/Diego Cupolo)

Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah perbatasan Turki-Suriah pada Senin setelah dua pekan lalu daerah itu luluh lantak akibat gempa yang lebih dahsyat lagi sehingga merenggut total 47.000 jiwa manusia dan menghancurkan ratusan ribu rumah di kedua negara.

Gempa kali ini berkekuatan 6,4 Magnitudo dan berpusat di dekat kota Antakya di Turki selatan dan terasa di Suriah, Mesir, dan Lebanon.

Kedalaman gempa kali ini adalah 10 kilometer (km) di atas permukaan tanah, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

Kepada stasiun televisi HaberTurk, Wali Kota Hatay Lutfu Savas mengaku sudah menerima laporan bahwa sejumlah orang di kotanya terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa kali ini.

Tiga orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya cedera, kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.

Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) mengungkapkan satu orang tewas di kota Samandag.

Warga kota itu memberikan kesaksian bahwa semakin banyak bangunan yang runtuh, tetapi sebagian besar penduduk sudah meninggalkan kotanya tersebut akibat gempa bumi dua pekan lalu.

Tumpukan puing dan perabotan rusak berjejer di jalan-jalan yang gelap dan sepi.

Muna Al Omar mengaku tengah berada di tenda di sebuah taman di pusat kota Antakya ketika tanah kembali berguncang.

"Saya sempat mengira bumi terbelah dua di bawah kaki saya," kata dia seraya menangis sembari menggendong putranya yang berusia 7 tahun.

Korban tewas akibat gempa dua pekan lalu bertambah menjadi 41.156 orang di Turki, kata AFAD.

Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan, apalagi ada sekitar 385.000 apartemen hancur atau rusak parah akibat gempa bumi dua pekan lalu.

Sumber: Reuters