Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Komisi V DPRD Riau Sugianto melontarkan kritikan terkait pembentukan satuan tugas (Satgas) Pengentasan anak tidak sekolah (Pantas) yang dikukuhkan oleh Gubernur Syamsuar beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dibentuknya satgas jika tidak dibarengi dengan penambahan sekolah ataupun ruangan belajar hanya akan menjadi kebijakan yang bersifat seremonial.
"Membuat satgas ini apa gunanya kalau tidak ada fasilitas sekolah baik swasta atau negeri yang benar-benar diperhatikan. Actionnya malah bikin satgas? Kalau satgas bekerja dan menemukan banyak sekali anak putus sekolah, apa yang dilakukan Pemprov Riau? Sementara sekolah yang ada kuotanya saja tidak bisa menampung," kata Sugianto di Pekanbaru, Senin.
Menurut Sugianto, laporan tentang tingginya angka anak putus sekolah di Provinsi Riau sudah lama menjadi atensi. Sehingga diperlukan langkah-langkah nyata untuk mengentaskan permasalahan ini.
Sejauh ini, kata dia, Pemprov Riau belum menunjukkan perhatian yang serius untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah. Hal itu tercermin dari kebijakan yang dibuat hanya bersifat seremonial, tidak adanya upaya untuk membangun fasilitas sekolah baru, yang mana berdasarkan rencana tahun 2022 lalu Pemprov Riau akan membangun tiga Sekolah Menengah Atas.
"Baik dari anggaran dan komitmen Pemprov, kita belum melihat realisasinya. Jangan hanya jadi omongan publik saja. Ini contoh pak Gubernur kurang perhatian terhadap pendidikan, Disdiknya ogah-ogahan. Jangan hanya kegiatan seremonial dibuat, kita butuh yang nyata supaya anak-anak tidak putus sekolah dengan membangun fasilitasnya baik swasta maupun negeri. Kalau kurang lokal cepat dibikin lokalnya, bikin sekolahnya," cetus Sugianto.
Yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan ini, kata dia, adanya pemerataan sekolah negeri dan swasta. Jika kuotanya sudah penuh di sekolah negeri maka dapat dialihkan ke sekolah swasta dengan catatan sekolah swasta harus diperhatikan baik dari segi anggaran maupun kualitas pendidikannya.
"Jadi kalau hanya bikin satgas saja menurut saya itu bukan solusi. Mau ditarok dimana anak-anak ini nanti. Pemprov harusnya berfokus pada akar persoalannya yang diwujudkan dengan sesuatu yang nyata," papar Politisi PKB Riau itu.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), tercatat ada 17 ribu anak putus sekolah, baik SD, SMP, dan SMA sederajat.
Berita Lainnya
Anggota DPRD Riau sebut 9.000 anak terancam putus sekolah, ini penyebabnya
18 January 2024 17:56 WIB
Terima satgas Pantas, Gubri Edy Nasution berharap tidak ada anak putus sekolah
05 January 2024 11:25 WIB
Terima Satgas Pantas, Gubri Edy Nasution berharap tidak ada anak Riau putus sekolah
03 January 2024 14:55 WIB
Sering mencuri, dua anak putus sekolah ditangkap, dan mengaku senang dipenjara
13 January 2023 13:24 WIB
Entaskan anak putus sekolah di Riau
02 September 2022 22:54 WIB
Dinsos Kampar cari anak putus sekolah untuk dilatih belajar otomotif dan las
18 July 2022 14:19 WIB
Pemprov Riau segera bentuk Satgas Penanggulangan Anak Putus Sekolah
06 January 2022 9:36 WIB
Pandemi COVID-19 picu kasus putus sekolah dan perkawinan anak
17 February 2021 16:26 WIB