Jawa Tengah berpeluang mengalami cuaca ekstrem hingga 7 Januari 2023

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, cuaca ektrem

Jawa Tengah berpeluang mengalami cuaca ekstrem hingga 7 Januari 2023

Warga melewati halaman rumah yang terendam akibat banjir di Dusun Gendok, Jati Wetan, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023). (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6 sampai 7 Januari 2023 dan mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun MeteorologiTunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis, pada 6 Januari kondisi cuaca ekstrem antara lain berpeluang meliputi bagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo.

Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kota dan Kabupaten Semarang, serta Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Temanggung, Kendal, Batang, Pemalang, Tegal, Brebes, Purworejo, Kebumen, dan daerah sekitarnya juga berpeluang mengalami cuaca ekstrem pada 6 Januari.

Pada 7 Januari 2023, cuaca ekstrem diprakirakan meliputi Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Boyolali, Grobogan, Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Pati, Kudus, dan daerah sekitarnya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tanggal 6-7 Januari 2023, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana tersebut," kata Teguh.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Kamis, ia menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem dipicu oleh beberapa faktor, termasuk aktifnya gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby di Jawa yang dapat menimbulkan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, dia melanjutkan, suhu muka laut yang relatif hangat dengan nilai anomali 0,5 derajat Celsius hingga 2,5 derajat Celsius di wilayah Laut Jawa dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

"Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," katanya.

Dalam kondisi yang demikian, Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengahdari 6 sampai 7 Januari 2023.

Baca juga: Perjalanan 10 KA lintas utara kebanjiran

Baca juga: Banyak kendaraan mogok akibat genangan banjir di Semarang