Ops pekat Natal dan Tahun Baru, Polres Meranti harap stakeholder bersinergi jaga kamtibmas

id Ops Pekat Lancang Kuning 2022,Polres Meranti ,Ops Pekat 2022 Polres Meranti

Ops pekat Natal dan Tahun Baru, Polres Meranti harap stakeholder bersinergi jaga kamtibmas

Personel Ton Siaga regu II Polres Kepulauan Meranti melaksanakan patroli Blue Light dalam rangka Cipta Kondisi Operasi Pekat Lancang Kuning 2022, Sabtu (10/12/2022) malam. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Operasi pekat (penyakit masyarakat) Lancang Kuning 2022 di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai dilaksanakan, dan seluruh stakeholder terkait diharapkan bisa bersinergi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

Wakapolres Kompol Robet Arizal mengatakan, operasi pekat tahun ini dilaksanakan selama 12 hari, yang dimulai pada 9 sampai 20 Desember 2022. Kegiatan ini, katanya, tak terlepas dari jalinan sinergitas dan menyatukan persepsi, sehingga tidak ada benturan pada saat pelaksanaan operasi pekat.

Adapun sasarannya, beber Wakapolres yakni, penyakit masyarakat seperti curat, curas dan curanmor (C3), miras, narkoba, prostitusi, judi dan hal lainnya yang dapat mengganggu kondusifitas perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Tujuan operasi pekat ini adalah menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif menjelang hari Natal dan Tahun baru. Kami berharap kepada seluruh stakeholder dapat mendukung kegiatan operasi ini dan bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Meranti," ujar Robert, Ahad.

Pihaknya sebelumnya telah melaksanakan latihan pra Ops Pekat Lancang Kuning 2022 yang diikuti personel polres dan polsek jajaran.

"Kita perlu menyatukan persepsi dalam pelaksanaan tugas operasi ini. Untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, kami (Polri) tidak bisa berkerja sendiri, sehingga diperlukan kerjasama dari seluruh pihak," tuturnya.

Ia juga membeberkan tentang tingkat kejahatan atau kriminalitas di Kepulauan Meranti pada tahun 2021 dan 2022 hampir sama. Dimana, perlu penekanan tindak pidana apapun agar tidak terjadi kenaikan.

"Di tahun 2022 ini, kasus narkotika merupakan yang terbanyak kami lakukan penindakan, yakni 62 kasus diikuti tindak pidana lainnya. Untuk itu, mari kita bersama mencegah masuknya narkoba dari luar, dikarenakan Meranti merupakan daerah terluar," ajaknya.

Pada operasi kali ini, kata Kabag Ops, pihaknya mengedepankan upaya preemtif dan preventif serta penegakan hukum sehingga tercipta situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polres Kepulauan Meranti, termasuk polsek jajaran.

Jauh sebelum Ops Lancang Kuning 2022 dilaksanakan, Polres Meranti bersama unsur pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait telah melakukan rapat eksternal agar operasi bisa berjalan baik sesuai yang diharapkan.

Di sana Kabid Ops dan Perda Satpol PP Kepulauan Meranti, Er Fauzi mengajak semua pihak yang terlibat secara bersama-sama mencegah masuk dan beredarnya minuman keras (miras) di daerah ini, terutama pada saat hari-hari besar.

Begitu juga dengan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Meranti, Wan Zulkifli yang telah mendukung penuh kegiatan operasi ini. Ia mengharapkan kepada forum organisasi untuk bersama mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif.

Selain itu, pihaknya juga terus mengawasi terhadap orang asing yang masuk ke Kepulauan Meranti.

"Kami mengapresiasi kegiatan kepolisian dalam hal penindakan terhadap narkoba yang sangat memprihatinkan di daerah kita ini. Karena perbuatan penyalahgunaan narkoba ini dapat merusak masyarakat," ujarnya.

Terkait dengan penanganan COVID-19, diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan,Muhammad Fahri bahwa saat ini di Meranti masih dalam kondisi baik dan terkendali.

"Untuk saat ini kita secara bersama masih mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan menggenjot vaksinasi dengan kolaborasi seluruh pihak," beber Fahri.

Kemudian Sekretaris FKUB Mahfur, juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama. "Saya berharap persoalan terkait paham radikal dapat terus diawasi dan diwaspadai bersama agar tidak muncul di Meranti," tuturnya.