Jakarta (ANTARA) - Tiongkok menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 1 juta ton dan produk pertanian serta perikanan dari Indonesia dengan nilai kurang lebih 1 miliar dolar AS hingga 1,5 miliar dolar AS.
"Penandatanganan ini terkait dengan komitmen pembelian China atas 1 juta ton CPO dan juga produk pertanian dan perikanan Indonesia," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat. Mendag menyampaikan bahwa penandatanganan komitmen tersebut merupakan realisasi dari hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing pada Juli 2022.
Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Farid Amir menyampaikan, jumlah 1 juta ton CPO adalah pembelian minimal, di mana kemungkinan angkanya akan bertambah.
Adapun empat asosiasi asal Indonesia yang menandatangani nota kesepahaman itu yakni Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMNI), dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).
Sementara dari pihak China penandatanganan dilakukan oleh para pengusaha yang tergabung dalam China Chamber of Commerce of Foodstuffs and Native Produce (CFNA).
Farid menambahkan, penandatanganan komitmen itu hanya tahap awal, sementara untuk jumlah dan komoditas pastinya akan ditetapkan melalui koordinasi antar penguasa Indonesia dengan China.
"Harusnya kuartal keempat tahun ini (terealisasi). Sekarang hanya MoU di depan publik, dan ini (koordinasi antar pelaku usaha) terus jalan," pungkas Farid.
Baca juga: Akademisi sarankan pemerintah dapat gunakan PE dan BK untuk kendalikan ekspor CPO
Baca juga: BPS: Penurunan harga CPO sinyal berakhirnya momen "windfall" komoditas