Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Kampar, Riau membagikan 600 telur ayam kepada keluarga berisiko stunting untuk mempercepat penurunan tengkes di daerah setempat yang saat ini mencapai 25,7 persen.
"Dengan prevalensi stunting sebesar 25,7 persen itu menempatkan Kampar berada pada posisi keempat tertinggi di Riau, dengan rata-rata prevalensi stunting di Riau sebesar 22,3 persen," kata Koordinator BidangAdvokasi, Penggerakan dan InformasiBKKBN Provinsi Perwakilan Riau Sri Wahyunidalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan upaya percepatan penurunan stuntingtugas bersama setelah keluar Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Berdasarkan perpres tersebut, ia mengharapkan, segala upaya dapat menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
"Salah satu strategi yang dilakukan adalah pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB. Karena tim ini baru berjalan satu tahun, masih diperlukan pembinaan secara berkelanjutan agar pendampingan kepada keluarga sasaran dapat dilakukan secara maksimal," katanya.
TPK yang bekerja di lapangan bersama Satgas Percepatan Penurunan Stunting, katanya, juga diarahkan dapat mengoptimalkan pendataan keluarga berisiko stunting, antara lain melalui pengisian data di Google Form dan aplikasi Elsimil.
Pengisian data ini, katanya, untuk memantau sasaran keluarga berisiko stunting yang telah didampingiTPK. Jika di suatu desa prevalensi stunting tinggi, artinya upaya percepatan penurunan stunting belum sukses, sehingga bidan dan kader harus bergerak bersama untuk mendampingi keluarga berisiko stunting.
Camat TapungSofinadi mengatakan dengan terus menggiatkan pembinaan terhadap TPK, agar mereka memiliki keterampilan melakukan pemeriksaan ibu hamil dan makanan bergizi yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil sehingga kasus stunting di daerah setempat dapat diturunkan.
Pembekalan mengenai tata cara pengisian data di Google Form dan aplikasi Elsimil bagi kader TPK diberikan oleh Manager Bidang Program dan Kegiatan Satgas Percepatan Penurunan StuntingRadhina Permata Sari.
Selain itu, didiskusikan cara-cara mengatasi kendala yang dihadapi TPK dalam menginput data karena target menginput data belum tercapai.
Berdasarkan data per 22 Oktober 2022, kasus stunting di Kabupaten Kampar beranjak ke angka 1.300 anak berdasarkan hasil audit 2022 terhadap bayi yang terkena stunting di 21 kecamatan dan 250 desa/kelurahan.
Sekda Kampar Yusrimengemukakan pentingnya komitmen bersama dalam penanganan stuntingdi daerah setempat.
"Perlu komitmen dan keseriusan seluruh elemen dan instansi maupun pihak swasta dan pengusaha dalam penanganan ini, jangan hanya bersifat kegiatan seremonial tapi dalam bentuk nyata yang ditujukan kepada penurunan stunting yakni remaja yang akan menikah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita di bawah dua tahun,” kata dia.
Berita Lainnya
BKKBN Riau dorong percepatan penurunan stunting
24 September 2024 19:28 WIB
TNI AD-Baznas Riau kolaborasi bangun sumber air bersih
13 September 2024 20:47 WIB
BKKBN Riau raih 2 penghargaan program Bangga Kencana
13 September 2024 20:03 WIB
BKKBN Perwakilan Riau sosialisasikan pendidikan kependudukan ke pramuka
27 August 2024 17:25 WIB
Berkomitmen dukung turunkan angka stunting di Riau, RAPP terima penghargaan dari BKKBN RI
01 July 2024 10:32 WIB
BKKBN Perwakilan Riau borong penghargaan tingkat nasional Program Bangga Kencana
28 June 2024 13:43 WIB
UNRI dan BKKBN bersinergi wujudkan pembangunan berwawasan kependudukan
14 June 2024 15:44 WIB
Kemnaker terima pengaduan 30.000 orang lebih untuk pengajuan PHK
31 May 2024 20:19 WIB