Soal dugaan jual beli darah di RSUD AA, Gubri beri respons menohok

id Jual beli, darah, RSUD AA, Gubernur Riau, dugaan

Soal dugaan jual beli darah di RSUD AA, Gubri beri respons menohok

Gubernur Riau Syamsuar. (Antara/HO-Diskominfotik Riau).

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar menanggapi soal adanya isu jual beli darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahcmad yang menjadi sorotan belakangan ini.

"Tadi ada wartawan yang tanya, katanya ada yang jual beli darah, aku bilang mana orangnya, tunjukkan lah," kata Syamsuar usai rapat paripurna di DPRD Riau, Senin.

Dia mengatakan selama kepemimpinannya belum pernah mendengar informasi seperti itu. Tapi jika ada, tentu oknum tersebut akan ditindak.

Baca juga: RSUD Arifin Achmad diduga tak melayani dengan baik, keluarga pasien mengamuk

"Kalau memang ada ya kita tindaklah, kan tak patut tu pegawai rumah sakit jual beli darah. Saya dah 4 tahun ni, belum pernah saya dengar itu," ujarnya.

Dia mengatakan, selama ini rumah sakit milik Provinsi Riau itu bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyediakan stok darah. Jika ada yang berani bermain tentu akan sangat mudah diketahui.

"Kita kan di Riau ni kerjasama dengan PMI, ada relawan yang mengumpulkan darah juga, belum pernah ada suara seperti itu yang saya dengar. Tapi kalau memang ada, kita tindaklah," sambungnya.

Munculnya isu jual beli darah di RSUD AA ini, berawal dari keributan di RSUD Arifin Achmad (AA) gara-gara tidak ada stok darah dan alat transfusinya.

Petugas Bank darah sebelumnya mengaku tak memiliki stok darah saat pasien akan melakukan kemoterapi.

Baca juga: PMI-KKD Riau kumpulkan 777 kantong darah, selamatkan nyawa pasien