Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, mengatakan, sebagaimana yang disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Sidang Umum PBB 2022, kolaborasi antarnegara merupakan solusi dalam mengatasi krisis yang diprediksi melanda dunia pada tahun 2023 mendatang.
"Ayo, tinggalkan kompetisi dan permusuhan. Mari, kita menuju ke kolaborasi (untuk mengatasi krisis global). Itu yang disampaikan oleh Ibu Menteri Luar Negeri di sidang umum PBB tahun ini di New York," ujar dia.
Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkatan LXIV Lemhannas RI Tahun 2022 bertajuk Kolaborasi/Kepemimpinan G20: Konektivitas dan Rantai Kolaborasi di Gedung Pancagatra Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Selasa.
Adapun krisis yang diprediksi melanda dunia pada tahun 2023 itu, kata dia, adalah krisis pangan, energi, dan finansial, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan amanat dalam upacara peringatan HUT Ke-77 TNI pada 5 Oktober 2022 lalu.
Kemudian, dia juga menyampaikan bahwa seluruh negara di dunia dihadapkan pada ancaman krisis yang semakin kompleks akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan dinamika geopolitik global yang tengah bergejolak.
Oleh karena itu, tambah dia, sebagai negara yang memegang keketuaan G20 pada tahun ini, Indonesia diharuskan bekerja keras agar forum itu mampu terlaksana dengan baik, bahkan memberikan solusi yang mampu membawa dunia berhasil menghadapi segala tantangan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyampaikan bahwa Lemhannas pun berusaha mencarikan solusi atas ancaman krisis global itu. Salah satunya, melalui penyelenggaraan seminar pada hari ini.
Seminar bertajuk Kolaborasi/Kepemimpinan G20: Konektivitas dan Rantai Kolaborasi itu, lanjut dia, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi langkah lebih lanjut bagi Indonesia serta negara-negara lainnya dalam melakukan interaksi positif dan kolaborasi sebagai solusi untuk menghadapi ancaman krisis global.
Selain itu pembahasan mengenai tema seminar tersebut juga diharapkan mampu menawarkan solusi bagi negara-negara dunia agar terhindar dari dampak krisis global yang lebih kompleks.
"Semoga yang menjadi tema dari seminar nasional tentang G20 pagi ini, tentang konektivitas, dan tentang rantai pasok global bisa menjadi tawaran solusi untuk mencegah dunia masuk ke krisis yang lebih dalam," ujarnya.
Baca juga: Andi Widjajanto sebut pemindahan IKN perlu disertai perubahan paradigma pertahanan
Baca juga: Pemkab Siak terima kunjungan 25 peserta didik Lemhannas RI Angkatan 63