Pekanbaru, (antarariau.com) - Anggota DPRD Riau mengatakan organisasi nonpemerintah Greenpeace harus menghargai peraturan yang dibuat Indonesia, terutama dalam terkait lingkungan hidup dengan tidak mengesampingkan industri kertas dalam negeri.
"Kalau mereka (Greenpeace) membawa tatanan luar negeri dan mau dipaksakan untuk mengatur persoalan di Indonesia, tidak bisa seperti itu," kata anggota DPRD Riau Bagus Santoso di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan iklimnya berbeda dengan negara lain karena Indonesia memiliki iklim tropis serta mengenal dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.
Jika tetap aturan luar negeri dipaksakan Greenpeace, sama dengan membawa budaya dari asing kemudian masuk ke dalam negeri dan diadopsi mentah-mentah. "Masyarakat Indonesia akan menolak budaya asing itu," katanya.
"Kita mengakui adanya local wisdom (kearifan lokal) itu. Maka antara pemerintah Indonesia khususnya yang berada di Jakarta, seharusnya melakukan penyelamatan dengan tidak bertentangan aturan luar dan dalam negeri," ucapnya.
Anggota DPRD Riau Tony Hidayat menambahakan Greenpeace harus menghargai aturan negara ini dan aturan yang berada di daerah guna menghormati masyarakat seperti Riau.
"Kita menghargai dan memahami tugas yang diemban Greenpeace. Tapi NGO tersebut juga harus memahami dan menghargai aturan masyarakat tempatan," kata politisi Partai Demokrat.
Untuk suatu tujuan yang baik, harus diawali dengan sesuatu yang baik pula dan tidak melanggar ketentuan yang ada dengan tetap menghargai kebebasan serta harus menghargai hak-hak orang lain.
Legislator: Greenpeace Harus Hargai Aturan Indonesia
