Armenia dan Azerbaijan saling tuding telah melanggar gencatan senjata

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Armenia

Armenia dan Azerbaijan saling tuding telah melanggar gencatan senjata

Arsip foto - Warga, termasuk tentara Azerbaijan, mengendarai kendaraan militer di pemukiman Suqovushan, yang berada di bawah kendali pasukan Azerbaijan, menyusul konflik militer atas Nagorno-Karabakh terhadap pasukan etnis Armenia dan penandatanganan kesepakatan gencatan senjata, di Distrik Tartar (6/12/2020). (ANTARA/REUTERS/Aziz Karimov/hp/cfo/aa.)

London (ANTARA) - Armenia dan Azerbaijan pada Rabu (28/9) saling tuding telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang menyudahi perang selama dua hari pada September ini, pelanggaran kedua dalam lima hari.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa sekitar pukul 18.00 waktu setempat, unit Armenia mulai melepaskan tembakan ke posisi Azerbaijan di wilayah Kalbajar. Akibatnya, satu orang terluka dan pasukan Azerbaijan melakukan "aksi balasan".

Sementara Kementerian Pertahanan Armenia memberikan pernyataan yang berbeda, bahwa pasukan Azerbaijan menembaki posisi Armenia dekat perbatasan bersama dengan menggunakan senjata kaliber besar dan pihak Armenia membalasnya.

Setelah bentrokan di perbatasan dua pekan lalu menewaskan hampir 200 tentara, kedua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia.

Bentrokan itu menjadi yang terparah sejak perang enam pekan antara dua negara-- bekas bagian dari Soviet--akhir 2020 lalu.

Armenia lantas mengatakan bahwa Azerbaijan menyerang wilayahnya dan menguasai permukiman di dalam perbatasannya, sedangkan Azerbaijan menyebutkan pihaknya menanggapi "provokasi" dari kubu Armenia.

Jumat lalu kedua pihak saling menyalahkan telah melanggar gencatan senjata dengan mengarahkan tembakan ke perbatasan.

Pertempuran itu terkait dengan sengketa wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, namun hingga 2020 sebagian besar dikuasai mayoritas populasi etnik Armenia.

Baca juga: Indonesia berharap tak ada penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia-Ukraina

Baca juga: Amerika Serikat keluarkan bantuan senjata senilai Rp8,96 triliun untuk Ukraina


Sumber: Reuters