Amerika Serikat keluarkan bantuan senjata senilai Rp8,96 triliun untuk Ukraina

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara,Ukraina

Amerika Serikat keluarkan bantuan senjata senilai Rp8,96 triliun untuk Ukraina

Arsip--Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berbincang dengan Sekjen Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg saat KTT NATO di Madrid, Spanyol, Rabu (29/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, NATO mendeklarasikan Rusia sebagai "ancaman langsung dan signifikan" terhadap perdamaian dan keamanan anggotanya. (ANTARA FOTO/Susan Walsh/Pool via REUTERS/wsj.)

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengumumkan pemberian paket baru bantuan senjata senilai 600 juta dolar AS (sekitar Rp8,96 triliun) untuk membantu militer Ukraina memerangi Rusia.

Pemberian paket baru itu terungkap dalam surat yang dikirimkan Gedung Puith kepada Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (15/9).

Biden mengesahkan bantuan tersebut dengan menggunakan wewenangnya yang disebut sebagai Presidential Drawdown Autority.

Dengan wewenang khusus itu, presiden diperbolehkan memberikan izin untuk menyalurkan kelebihan persenjataan dari persediaan yang dimiliki AS.

Memo dari Gedung Putih itu tidak memerinci bagaimana dana tersebut akan digunakan.

Namun, beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa paket itu diperkirakan akan mencakup berbagai senjata, termasuk penambahan jumlah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

Paket juga akan termasuk amunisi untuk howitzer, menurut dua sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Selain itu, memo menyebutkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan militer.

Washington sejauh ini sudah memberikan bantuan bidang keamanan senilai 15,1 miliar dolar AS (sekitar Rp225,42 triliun) kepada pemerintah Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu.

Baca juga: Presiden Rusia dan Prancis saling tuding soal keamanan PLTN Zaporizhzhia Ukraina

Baca juga: Amerika Serikat beri paket bantuan persenjataan terbesar ke Ukraina


Sumber: Reuters